Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

Telkomsel Genjot Jaringan dan Bundling, Kejar 1 Juta Pelanggan Baru Tiap Tahun

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memperkuat kualitas jaringan dan mendorong produk bundling  untuk mencapai target 800.000 – 1.000.000 pelanggan internet rumah baru per tahun. 

Vice President Household Consumer Business Strategy Management Telkomsel Pontjo Suharwono mengatakan perseroan melakukan penguatan strategi di sejumlah aspek, seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), optimalisasi bundling produk, serta peningkatan kualitas jaringan dan layanan.

“Dengan pendekatan ini, kami percaya dapat terus menghadirkan pertumbuhan yang sehat dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” kata Pontjo kepada Bisnis ketika dihubungi Rabu (17/9/2025).

Optimisme perusahaan, jelasnya, didorong oleh beberapa faktor seperti fundamental pasar yang besar, dengan penetrasi fixed broadband nasional masih relatif rendah, eksekusi FMC dan cross-selling mencakup bundling produk, serta penyederhanaan penawaran.

Selain itu, kata Pontjo, kinerja progresif yang terlihat dari capaian 10,1 juta pelanggan business to consumer (B2C) per semester I/2025 turut menjadi pendorong utama.

Kemudian, sambungnya, produk seperti EZnet menjadi entry product fixed broadband yang terjangkau dan mudah diakses untuk memperluas adopsi internet rumah di wilayah-wilayah tertentu serta di segmen sensitif harga.

“Saat ini, EZnet menawarkan layanan fixed (fiber) dengan kecepatan hingga 20 Mbps, tarif mulai sekitar Rp150.000 – Rp170.000 per bulan – bergantung wilayah, belum termasuk PPN – serta jalur migrasi ke IndiHome bagi pelanggan yang kemudian membutuhkan peningkatan kecepatan lebih tinggi,” kata Pontjo.

Menyoal dinamika pasar yang menghadirkan paket di kisaran Rp100.000-an, Telkomsel disebut tetap mengedepankan portofolio berjenjang (EZnet, IndiHome, Orbit), kualitas layanan, dan kepatuhan regulasi, bukan sekadar kompetisi harga.

Dengan pendekatan tersebut, dia percaya perseroan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus menjaga kualitas pengalaman.

Lebih jauh ihwal kemungkinan mendorong produk Rp100.000an, ujar Pontjo, perusahaan bakal terus mengevaluasi portofolio dan model harga secara berkala dengan mempertimbangkan kualitas layanan, keberlanjutan bisnis, kebutuhan pelanggan, serta kepatuhan regulasi.

“Fokus kami adalah menghadirkan layanan dengan harga yang terjangkau, nilai terbaik dan pengalaman andal bagi pelanggan di setiap segmen,” tutupnya.