Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bersama para petani melaksanakan panen raya padi di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Pada panen perdana kali ini, produktivitasnya mencapai 8 ton per hektare atau naik 33 persen.
Dalam momen tersebut, Ning Ita (sapaan akrab, red) turun langsung ke sawah menggunakan mesin pemanen modern combine harvester. Panen raya ini disebut sebagai bentuk kebersamaan pemerintah dengan para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Ning Ita menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para petani serta hasil positif kerja sama dengan Pupuk Kaltim melalui program Agro Solution. “Sebelum ada pendampingan, rata-rata hasil panen hanya sekitar 6 ton per hektare. Alhamdulillah, panen perdana kali ini sudah mencapai 8 ton per hektare atau naik 33 persen,” ungkapnya, Selasa (16/9/2025).
Harapan ke depan, produktivitasnya bisa terus meningkat hingga menyamai daerah lain, bahkan bisa mencapai 12 ton per hektare. Ning Ita optimistis peningkatan hasil panen akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani di Kota Mojokerto. Meski Kota Mojokerto bukan daerah produsen padi, program ketahanan pangan tetap berjalan baik.
“Ketahanan pangan itu dilihat dari tiga dimensi, yaitu ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan harga. Melalui pasar murah, GPM, hingga program TPID, kita pastikan masyarakat tetap terjamin kebutuhan pangannya dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Kota Mojokerto, Suhartono mengapresiasi kehadiran Wali Kota dalam panen raya tersebut. Ia menyampaikan, kelompoknya mengelola lahan seluas 18 hektare dan 50 persen di antaranya telah dipanen dengan hasil yang baik.
“Alhamdulillah hasil panen meningkat, mudah-mudahan musim tanam berikutnya bisa lebih baik lagi. Harapan kami kelompok tani di Kota Mojokerto bisa terus rukun, meriah, dan sejahtera,” ujarnya.
Panen raya ini juga dihadiri Asisten Vice President Agro Solution Pupuk Kaltim wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara, Atik Dwi Purwandari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Novi Rahardjo, Forkopimcam Magersari, serta Lurah Gunung Gedangan. [tin/suf]
