Platform Integrasi Multi Industri ESTA XLSMART Sasar Korporasi hingga UMKM

Platform Integrasi Multi Industri ESTA XLSMART Sasar Korporasi hingga UMKM

Bisnis.com, JAKARTA — Digitalisasi yang digalakkan di berbagai industri menyisakan sebuah ‘benang putus’, yang membuat jalannya operasional digital menjadi rumit dan kurang mulus. PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) melalui  Enterprise Smart Technology & Automation (ESTA) yang dikelola di dalam negeri berusaha menjahit ‘benang putus’ tersebut.

Chief Enterprise Business Officer XLSMART Feby Sallyanto  menjelaskan digitalisasi yang dilakukan di seluruh industri menyisakan pekerjaan rumah berupa integrasi multi aplikasi dan industri. Maksudnya, setiap pemain di industri vertikal saat ini menggunakan aplikasi yang berbeda-beda, sehingga untuk memantau pergerakan keseluruhan dalam satu papan pemantau (dashboard) belum dapat dilakukan dengan optimal. 

Dampaknya, pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah berjalan lebih lambat. 

“Selama ini ada satu benang putus yang tidak terkoneksi,” kata Febby kepada Bisnis Selasa (15/9/2025). 

Febby memberi contoh sebuah grup perusahaan kosmetik. Secara bisnis, perusahaan kosmetik tersebut bergerak di sektor manufaktur. Namun, untuk mengirimkan barang ke toko, maka perusahaan tersebut membutuhkan logistik dan transportasi, yang menggunakan platform berbeda dengan platform di manufaktur. Selama ini kedua sistem berjalan secara terpisah sehingga menyulitkan proses pemantauan. 

XLSMART, kata Febby, hadir melalui platform ESTA sebagai sistem yang dapat mengintegrasikan berbagai platform lintas sektor tersebut. 

Febby menuturkan dalam sebuah platform terdapat beberapa infrastruktur, misalkan server, storage, firewall dan yang lain-lain. ESTA akan melakukan kurasi dan mengintegrasi komponen-komponen tadi sehingga nantinya pada saat ada perusahaan di Indonesia yang butuh layanan komputasi perangkat tertentu, dapa dilakukan dengan mudah. 

“Dengan cloud yang ada di Indonesia ini, kami melihat bahwa cost bisa jauh lebih efisien. Kedua, pemrosesan dan data storage itu adanya di Indonesia. Sehingga kekhawatiran penggunaan cloud terkait kedaulatan atau security data diminimalisir,” kata Febby, 

Menggantikan Peran SDM?