Nama Domain .id Sentuh 1,3 Juta Per Agustus 2025, Tumbuh 35% YoY

Nama Domain .id Sentuh 1,3 Juta Per Agustus 2025, Tumbuh 35% YoY

Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mencatat nama domain .id yang terdaftar menyentuh 1.317.633 per 31 Agustus 2025. Naik sekitar 38% secara year on year (yoy) yang berjumlah 955.150 nama domain.

Pencapaian tersebut juga menandakan Pandi telah mencapai target penjualan yang diincar dalam 8 bulan. Pandi menargetkan pada tahun ini mampu menjual 1,35 juta domain.id.

Ketua Umum Pandi John Sihar Simanjuntak mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, seperti registrar hingga pemerintah yang bersama-sama mendukung literasi dan regulasi penggunaan domain.

“Dukungan ini menjadikan .id tidak hanya sebagai domain alternatif tetapi justru menjadi pilihan utama yang semakin diperhitungkan,” kata John dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis Selasa (16/9/2025).

Secara terperinci, nama domain .id yang terdaftar per 31 Agustus 2025 didominasi oleh .my.id (467.138), disusul .id (319.483); .biz.id (173.865); .web.id (155.735); .co.id (102.922); .sch.id (43.291); .desa.id (21.919).

Kemudian, .or.id (13.921); .ac.id (8.889); .go.id (3.563); .ponpes.id (1.211); .net.id (1.032); dan .mil.id (223). Selain itu, data Pandi mencatat jumlah nama domain .id terdaftar untuk tahun ini saja mencapai 396.326.

“Pertumbuhan ini tidak sekedar soal angka, tetapi menjadi gambaran bagaimana domain .id telah diterima luas oleh berbagai kalangan mulai dari pelaku usaha kecil hingga perusahaan besar, lembaga, komunitas dan lain sebagainya,” jelas John.

Saat ini, Pandi menyiapkan langkah baru dengan menghadirkan Second Level Domain (SLD). Dua diantaranya adalah SLD Internationalized Domain Name (IDN) Aksara bali dan .ai.id.

John berharap kehadiran kedua domain ini dapat membuka ruang lebih luas bagi masyarakat, baik dari sisi pelestarian budaya maupun pengembangan teknologi, serta menjadi sarana untuk memperkuat identitas digital Indonesia di kancah global.

Untuk .ai.id, pencanangannya akan dilakukan bersama Korika pada gelaran AI Innovation Summit (AIIS) yang digelar hari ini, Selasa 16 September 2025.

Domain ini dirancang untuk mendukung ekosistem kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri, peneliti, start up, maupun komunitas yang bergerak di bidang teknologi.

Dengan adanya .ai.id, Indonesia diharapkan mampu menjadi wadah identitas yang kredibel bagi para innovator. Sementara itu, SLD IDN Aksara Bali disebut akan menjadi salah satu inovasi penting yang memadukan kearifan lokal dengan identitas digital nasional.

Kehadirannya bertujuan memberikan ruang bagi masyarakat Bali, komunitas budaya, akademisi, maupun institusi lokal untuk mengekspresikan identitasnya dengan cara yang unik dan otentik.

Setelah pencanangannya pada 2024, PANDI secara berkelanjutan bekerjasama dengan Universitas Udayana untuk menyiapkan SLD IDN Aksara Bali bagi pendaftaran oleh masyarakat luas. Dalam hal ini, Universitas Udayana akan berperan sebagai Registrar Khusus SLD IDN Aksara Bali.

“Dengan hadirnya domain baru, masyarakat memiliki peluang lebih luas untuk mengekspresikan diri menyesuaikan digitalisasi tetapi tetap mengedepankan kearifan lokal,” ujarnya.

Inisiatif ini, tambah John, diharapkan dapat mendorong lahirnya ekosistem digital yang lebih inklusif, beragam, dan mampu menjembatani antara inovasi masa depan dan kekayaan warisan budaya Indonesia.