Bisnis.com, JAKARTA – Satelit Nusantara Lima telah resmi meluncur ke angkasa. Satelit berbendera merah putih itu akan menuju orbit 113 dalam empat bulan ke depan.
“Menakjubkan” kata Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima dari Florida, Kamis (11/9/2025) malam atau Jumat pagi di Tanah Air.
Satelit Nusantara Lima dijadwalkan terbang mulanya pada Senin, 8 September 2025. Meski demikian penerbangan terus tertunda karena faktor cuaca.
Satelit Nusantara Lima siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.
Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.
Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.
Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.
