Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan roket luar angkasa SpaceX kembali memutuskan menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada hari ini Rabu (10/9/2025) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025) di Indonesia.

Penundaan ini menjadi yang ketiga sejak jadwal awal ditetapkan Senin, 8 September 2025 pukul 20.02 waktu Florida, Amerika Serikat. 

Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima menyebutkan penundaan kali ini merupakan lanjutan dari kejadian sebelumnya di mana satelit dibatalkan 30 detik sebelum peluncuran. 

“Setelah gagal scrub [diluncurkan kemarin, 9 September waktu Florida)] ada kekhawatiran di roketnya yang mereka [SpaceX] sekarang lagi verifikasi. Namun memverifikasinya mereka minta perpanjangan waktu sampai 24 jam,” kata Adi di Florida. 

SpaceX menjelaskan setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, maka peluncuran akan dijadwalkan ulang pada Jumat pagi waktu Indonesia.  Dia menjelaskan waktu terbaik peluncuran dilakukan maju 1 menit yakni 19.59 sampai jam 21.59 waktu Florida. 

“Tadinya mereka berharap pengecekan bisa selesai dalam 6 jam, tapi sepertinya kendala cuaca dan lainnya, sehingga butuh waktu lebih lama,” katanya. 

Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, namun peluncurannya ditunda hingga esok hari. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.