Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Rp1,5 Miliar Raib, Analisis Data Terganggu

Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Rp1,5 Miliar Raib, Analisis Data Terganggu

Blitar (beritajatim.com) – Alat pemantauan aktivitas Gunung Kelud yang dipasang di sisi selatan dan masuk wilayah Kabupaten Blitar hilang dicuri orang. Alat deteksi Gunung Kelud senilai Rp.1,5 miliar tersebut kini sudah raib digondol maling.

Adapun peralatan yang hilang adalah GNSS Leica GR30, seismik broadband certimus, kabel grounding tower, penangkal petir, kabel solar panel, 6 unit accu panasonic, siwtch hub moxa. Akibat hilangnya pelataran tersebut aktivitas pemantauan Gunung Kelud menjadi terganggu.

“Kita pantau sebelum kejadian, alat yg kita pasang mati, Biasanya kendala, aki ngedrop, panel ketutupan pohon, tidak nyangka, pas didatangi itu ternyata sudah dibobol maling,” Ungkap Budi, petugas pengamat Gunung Kelud, Rabu (10/9/2025).

Sebuah stasiun pemantauan gunung api di sisi selatan Gunung Kelud ini, dikenal juga sebagai Stasiun Jura. Pencurian ini pertama kali diketahui setelah tim pengamat melihat adanya kejanggalan pada data transmisi.

Setelah diperiksa ternyata alat pemantauan aktivitas gunung yang terpasang telah raib dicuri. Akibat pencurian itu kini pemantauan aktivitas gunung Kelud menjadi terganggu dan hanya mengandalkan manual.

“Belum (laporan polisi), rencana siang ini Polsek mau kesana,” tegasnya.

Stasiun Jura merupakan bagian penting dari sistem pemantauan Gunung Kelud, khususnya untuk mengumpulkan data dari sisi selatan. Data yang terkumpul di stasiun ini dikirimkan ke pos pemantau melalui transmisi radio. Meskipun alat yang dicuri berfungsi sebagai cadangan data, keberadaannya sangat krusial untuk analisis yang lebih akurat.

“Untuk pemantauan secara umum belum terganggu, namun untuk analisis data sisi selatan agak terganggu,” jelas Budi.

Meskipun sistem pemantauan utama masih berjalan, hilangnya alat cadangan ini menghambat kemampuan pengamat dalam mendapatkan gambaran utuh tentang aktivitas gunung.

Saat ini, pihak pengamat gunung api belum membuat laporan resmi kepada polisi. Namun, rencananya, petugas pengamat akan melaporkan aksi pencurian ini ke Polsek Garum Kabupaten Blitar.

“Alat yang hilang ini sebagai backup data sisi selatan, untuk pemantauan secara umum belum terganggu, untuk analisa data sisi selatan agak terganggu,” tandasnya. (Owi/ted)