Gresik (beritajatim.com) – Suasana suka cita mewarnai hamparan sawah yang membentang di Kecamatan Kebomas, Gresik. Wilayah yang dikenal sebagai daerah industri. Tidak menyurutkan semangat petani asal Desa Kedanyang melakukan panen raya ditengah padatnya industri maupun perumahan.
Panen raya ini bukan hanya momentum bagi petani mengelola hasil pertanian. Tetapi juga menjaga semangat kolektif turut serta menjaga ketahanan pangan ditengah perubahan iklim, dan dinamika ekonomi nasional.
Melalui kelompok tani Mina Padi. Petani setempat memulai hasil panen raya dan penuh harapan meskipun aktivitasnya berada ditengah-tengah banyak industri serta pemukiman baru.
Kepala Desa (Kades) Kedanyang Mustofa mengatakan, sebelum panen raya padi. Kelompok petani ini telah panen ikan memanfaatkan lahan tambak sebelum digunakan panen raya. “Hasilnya luar biasa dari 9 petani yang mengawali bisa menghasilkan 60 ton sekali panen. Jumlah tersebut akan meningkat lagi kedepannya karena ada tambahan 35 petani,” katanya, Selasa (9/9/2025).
Mustofa menuturkan, dari panen raya tersebut. Petani memanfaatkan lahan sekitar 30 hektar untuk mendukung ketahanan pangan. Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gresik, Eko Anindito Putro menuturkan, lahan di wilayah Kecamatan Kebomas tetap berkontribusi terhadap produktivitas pertanian meski diapit banyak industri. “Data dari kami per hektar lahan tanaman padi bisa menghasilkan 6,4 hingga 6,5 ton,” tuturnya.
Sebelumnya, Kabupaten Gresik turut serta dalam kegiatan panen raya serentak nasional pada April 2025. Kendati dikenal sebagai daerah investasi dan industri menengah dan skala besar. Kabupaten ini, mencatat hasil produksi padi sebesar 194.005,98 ton. Dengan luas tanam mencapai 22.050 hektare, dan luas panen 30.219 hektare. Sedangkan tingkat produktivitas padi Gresik berada di angka 6,42 ton per hektare. Angka tersebut menunjukkan capaian signifikan dalam sektor pertanian. [dny/kun]
