OpenAI Rombak Tim Riset Pembentuk Kepribadian ChatGPT

OpenAI Rombak Tim Riset Pembentuk Kepribadian ChatGPT

Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI merombak struktur Model Behavior team, kelompok yang selama ini berperan membentuk cara AI perusahaan berinteraksi dengan pengguna.

Mengutip laman TechCrunch pada Minggu (7/9/2025), Chief Research Officer OpenAI Mark Chen dalam memo internal Agustus lalu menyampaikan bahwa tim beranggotakan sekitar 14 peneliti tersebut kini digabungkan ke dalam Post Training team. 

Tim yang lebih besar ini bertanggung jawab menyempurnakan model AI setelah melewati tahap prapelatihan. Dengan perubahan ini, Model Behavior team akan melaporkan langsung kepada Max Schwarzer selaku pimpinan Post Training. OpenAI juga memberi konfirmasi soal restrukturisasi ini.

Dalam memo yang sama, Chen menegaskan pentingnya mendekatkan pekerjaan tim Model Behavior ke inti pengembangan model. Hal ini menandakan aspek kepribadian kini dianggap sebagai faktor krusial dalam evolusi teknologi AI OpenAI.

Sementara itu, pemimpin pendiri Model Behavior team, Joanne Jang, berpindah untuk membangun proyek baru di OpenAI.

Dalam wawancaranya, Jang mengungkapkan dirinya tengah merintis OAI Labs, tim riset baru yang fokus pada pengembangan serta uji coba antarmuka inovatif dalam kolaborasi manusia dengan AI.

Melalui unggahan di X pekan lalu, Jang mengumumkan peralihan perannya untuk memulai sesuatu yang baru di perusahaan. 

Dia kini menjabat General Manager OAI Labs dan akan melapor kepada Chen. Meski masih dalam tahap awal, arah riset OAI Labs difokuskan pada penciptaan pola interaksi baru antara manusia dan AI.

“Saya sangat antusias mengeksplorasi pola yang membawa kita keluar dari paradigma chat, yang saat ini lebih sering dikaitkan dengan peran pendamping atau agen otonom. Saya ingin melihat AI sebagai instrumen untuk berpikir, berkarya, bermain, belajar, dan terhubung,” kata Jang. 

Ketika ditanya apakah OAI Labs akan berkolaborasi dengan mantan Chief Design Apple Jony Ive, yang kini bekerja sama dengan OpenAI dalam pengembangan perangkat keras berbasis AI, Jang mengatakan dirinya terbuka pada banyak kemungkinan. Namun, dia menekankan akan memulai dengan bidang riset yang lebih ia kuasai.

Sejak dibentuk, Model Behavior team menjadi salah satu unit riset penting OpenAI. Tugas utama unit ini adalah membentuk kepribadian model AI, mengurangi kecenderungan sycophancy di mana AI hanya menyetujui pandangan pengguna tanpa memberi tanggapan seimbang, menavigasi isu bias politik, hingga membantu perusahaan merumuskan sikap terkait kesadaran AI.

Beberapa bulan terakhir, OpenAI memang mendapat sorotan publik terkait perilaku model AI. Sejumlah pengguna memprotes perubahan kepribadian pada GPT-5 yang dinilai lebih dingin, meskipun tingkat sycophancy lebih rendah. 

Kondisi tersebut membuat OpenAI kembali membuka akses ke model lama seperti GPT-4o dan meluncurkan pembaruan agar GPT-5 terasa lebih hangat dan bersahabat tanpa mengorbankan keseimbangan respons.

Isu kepribadian AI sendiri makin sensitif setelah pada Agustus lalu, orang tua seorang remaja 16 tahun menggugat OpenAI. Gugatan itu menyebutkan bahwa ChatGPT (versi GPT-4o) gagal menanggapi ide bunuh diri putra mereka, Adam Raine, yang akhirnya meninggal dunia.

Model Behavior team sendiri telah terlibat dalam pengembangan berbagai model sejak GPT-4, termasuk GPT-4o, GPT-4.5, hingga GPT-5. Sebelum memimpin tim tersebut, Jang pernah terlibat dalam proyek Dall-E 2, alat generasi gambar milik OpenAI.