PLN-OIKN Bentuk Tim Khusus Genjot Listrik Hijau IKN

PLN-OIKN Bentuk Tim Khusus Genjot Listrik Hijau IKN

Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT PLN (Persero) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membentuk Tim Kerja Bersama untuk mengakselerasi pembangunan sistem kelistrikan ramah lingkungan di IKN.

Langkah strategis ini ditempuh menyusul urgensi penyediaan infrastruktur energi berkelanjutan yang menjadi tulang punggung operasional kawasan pemerintahan baru tersebut.

Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, proyeksi kebutuhan listrik IKN diperkirakan mencapai 465 MW hingga tahun 2034. 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Utara, Muchamad Chaliq Fadli menyatakan pihaknya tengah merencanakan pembangunan infrastruktur pembangkit energi terbarukan dengan nilai investasi yang tidak main-main. 

Adapun roadmap pembangunan meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 628 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2027.

Selanjutnya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 1.251 MW dijadwalkan rampung pada 2031, disusul Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa 10 MW. 

Menurutnya, keseluruhan infrastruktur pembangkit ini akan didukung pengembangan jaringan transmisi sepanjang 861 kilometer dan gardu induk berkapasitas 3.370 MVA.

“Setiap pembangunan jaringan, gardu, maupun pembangkit yang kami siapkan bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk menopang pertumbuhan IKN hingga puluhan tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/9/2025).

Sementara itu, Kepala OIKN, M. Basuki Hadimuljono menyatakan Tim Kerja Bersama yang terbentuk nantinya akan berkonsentrasi pada tiga fokus utama, yaitu pemutakhiran Master Plan Kelistrikan IKN, percepatan penyambungan listrik ke kawasan pemerintahan, serta integrasi teknologi energi surya dengan sistem penyimpanan baterai canggih.

“Tim kerja bersama ini akan menjadi mesin utama untuk memastikan seluruh kawasan IKN terhubung dengan listrik andal, ramah lingkungan, dan terintegrasi digital pada 2028. PLN adalah mitra strategis terbaik dalam mewujudkan hal ini,” sebutnya.

Sebagai informasi, kebutuhan listrik di IKN telah mencapai 54 GWh yang dipasok melalui PLTS IKN berkapasitas 50 MW dan sistem interkoneksi Kalimantan sebagai backup hingga Agustus 2025.