Cegah Pencemaran, DLH Madiun Intensifkan Uji Kualitas Air

Cegah Pencemaran, DLH Madiun Intensifkan Uji Kualitas Air

Madiun (beritajatim.com) – Upaya menjaga kualitas lingkungan hidup terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Madiun. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), uji kualitas air rutin dilaksanakan baik di sumur warga maupun aliran sungai. Tak hanya itu, DLH juga tengah menyiapkan laboratorium lingkungan sendiri yang ditargetkan memperoleh sertifikasi pada 2025 tahun ini.

Kepala DLH Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, menjelaskan ada tiga alasan utama dilaksanakannya uji kualitas air. Pertama, pengecekan rutin untuk mengetahui kondisi air secara dini. Kedua, tindak lanjut atas pengaduan masyarakat. Ketiga, mendukung proses akreditasi laboratorium lingkungan DLH.

“Kalau yang rutin, kami lakukan menyebar di 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun untuk deteksi dini kualitas air. Sedangkan untuk pengaduan, sifatnya menyesuaikan laporan dari masyarakat. Sementara yang kemarin kami lakukan, itu khusus untuk pemenuhan tahapan akreditasi laboratorium lingkungan,” jelas Zahrowi, selasa (2/9/2025).

Laboratorium lingkungan Kabupaten Madiun tahun depan siap difungsikan (Foto: Rendra Bagus Rahadi)

DLH menargetkan pada tahun anggaran 2025, laboratorium lingkungan Kabupaten Madiun dapat memperoleh sertifikasi resmi. Hal ini penting karena sebuah laboratorium lingkungan minimal harus mampu menguji 10 parameter kualitas air, termasuk COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological calon Oxygen Demand) .

“Kalau sudah tersertifikasi, masyarakat maupun pelaku usaha tidak perlu jauh-jauh menguji kualitas air ke Surabaya atau Mojokerto. Bahkan, nantinya laboratorium ini bisa melayani wilayah Jawa Timur bagian barat yang selama ini belum memiliki laboratorium lingkungan. Ini juga berpotensi menjadi tambahan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Madiun,” tambahnya.

Terkait hasil uji kualitas air, Zahrowi menyebutkan membutuhkan waktu sekitar 1–2 minggu untuk mendapatkan hasil resmi. Setelah itu, akan muncul rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti pemerintah maupun masyarakat.

“Misalnya dari hasil uji sumur warga di Dolopo dan Geger terjadi penurunan kualitas dibandingkan tahun sebelumnya. Maka segera kita buat rekomendasi langkah mitigasi agar kualitas air tetap terjaga,” tegasnya.

DLH berharap masyarakat bersama pemerintah bisa bergandengan tangan menjaga kualitas air demi lingkungan hidup Kabupaten Madiun yang lebih baik. (rbr/but)