Mendagri: Penjarahan Ada Live TikTok-nya, Masyarakat Gampang Diprovokasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan, media sosial kerap digunakan sebagai alat untuk memprovokasi pergerakan massa, termasuk untuk melakukan tindakan kriminal seperti penjarahan.
Ia mencontohkan, aksi penjarahan yang terjadi baru-baru ini disiarkan langsung melalui sejumlah akun
TikTok
yang pada akhirnya memprovokasi masyarakat.
“Ini saat ini, kita lihat bahwa banyak pergerakan-pergerakan ini menggunakan media sosial. Terutama
TikTok
. Jadi, hati-hati,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
“Menjarah juga ada
live
.
Live
-nya pakai
TikTok
. Ini gampang sekali masyarakat diprovokasi,” ujar dia melanjutkan.
Tito menuturkan, media sosial juga bisa digunakan untuk membuat narasi-narasi miring terhadap perilaku pejabat daerah.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk menunda kegiatan seremonial yang terkesan boros, khususnya acara-acara pesta, karena situasi yang sedang sensitif.
“Nanti kalau pesta-pesta, ada musik-musiknya, dipotong, dibuat
TikTok
, dan lain-lain, kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap
low profile
para pejabat, nanti akan menimbulkan amunisi baru yang bisa digoreng oleh siapapun yang ingin situasi tidak baik,” ucap Tito.
Tito menuturkan, pesan ini juga berlaku bagi para pejabat pemerintah daerah yang ingin membuat acara-acara untuk pribadi.
Ia meminta agar acara-acara tersebut juga digelar secara sederhana agar tidak memprovokasi masyarakat.
“Saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ulang tahun, yang ingin dirayakan, lebih baik dirayakan dengan cara-cara yang sederhana,” kata Tito.
“Karena, sekali lagi, situasi yang tidak bagus, sensitif, nanti akan dipotong, dibuat tulisan gambar, video, yang kemudian, gampang sekali masyarakat terprovokasi,” imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah pada Agustus 2025.
Aksi tersebut awalnya dipicu oleh protes terhadap adanya kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI serta sikap anggota Dewan dalam merespons protes rakyat.
Namun, di beberapa daerah, aksi itu banyak yang berujung ricuh sehingga mengakibatkan korban dan perusakan fasilitas umum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Mendagri: Penjarahan Ada Live TikTok-nya, Masyarakat Gampang Diprovokasi Nasional 2 September 2025
/data/photo/2025/09/02/68b6900f2ea9c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)