Investor Tesla Elon Musk Puji CEO Nvidia Huang: 90% Pemimpin, 10% Politisi

Investor Tesla Elon Musk Puji CEO Nvidia Huang: 90% Pemimpin, 10% Politisi

Bisnis.com, JAKARTA — Investor perusahaan Tesla milik Elon Musk, Dan Ives, mengungkapkan pandangannya terkait CEO Nvidia, Jensen Huang, yang menuai pencapaian positif di tengah kondisi geopolitik yang memanas antara Amerika Serikat dan China. 

Ives mengatakan Jensen Huang sebagai sosok pemimpin murni, bukan politikus. Jensen berani dalam mengambil langkah saat Nvidia berada di tengah-tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China.

“Jika melihat Jensen, dia itu 10 persen politisi, 90 persen CEO,” kata Ives dikutip dari India Times, Senin (1/9/2205). 

Menurut Ives, friksi dagang kedua negara menjadi ancaman utama bagi ekspansi dan pertumbuhan bisnis Nvidia ke depan. Kendati demikian, dia optimistis masalah ini akan menemukan titik terang dalam 45 hari hingga 60 hari ke depan. 

“Ini hanya masalah waktu hingga [izin] diberikan lampu hijau,” kata Ives. 

Dalam paparan kinerja keuangan terbarunya, CEO Nvidia Jensen Huang juga menyinggung soal potensi pasar China yang sangat besar. Dia mengatakan potensi ratusan triliun lenyap akibat perusahaan tidak diperbolehkan menjual chip ke China. 

Huang mengatakan jika tidak terkendala aturan ekspor, China berpotensi menjadi pasar senilai US$50 miliar bagi perusahaan. “Pasar China bisa mencapai US$50 miliar setahun jika kami diperkenankan menjual produk kompetitif,” kata Huang dikutip dari Register.

Nvidia mengungkap hingga saat ini masih harus menunggu persetujuan Washington untuk mengekspor AI generasi terbaru Blackwell ke pasar China. Produk chip sebelumnya, yakni H20, juga belum bisa menembus pasar Negeri Tirai Bambu lantaran izin ekspor yang berlarut-larut.

Meskipun sejumlah pelanggan di China telah memperoleh lisensi beberapa pekan terakhir, Nvidia mengakui tidak ada satu pun unit H20 yang berhasil dikirim. Pemerintah AS juga meminta potongan 15% dari setiap transaksi berlisensi, namun belum ada kejelasan aturan tertulis mengenai pungutan tersebut.

Menurut Nvidia, bila hambatan regulasi dapat diselesaikan, tambahan pendapatan sebesar US$2 miliar – US$5 miliar dapat diraih di luar proyeksi kuartal III yang kini dipatok mencapai US$54 miliar.

Walau menghadapi kendala ekspor, Nvidia tetap melaporkan kinerja keuangan yang cemerlang. Pada kuartal II/2025, perusahaan membukukan pendapatan US$46,7 miliar dengan laba bersih US$26,4 miliar.

Unit bisnis pusat data (datacenter) menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan US$41,1 miliar, naik 56% dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan jaringan (networking) tercatat sebesar US$7,3 miliar, melesat 98% secara tahunan.

Di segmen lain, bisnis gim tumbuh 49 % menjadi US$4,3 miliar, sementara itu grafis profesional naik 32% menjadi US$601 juta.