Gresik (beritajatim.com) – Kericuhan yang melibatkan perguruan silat, dan menyebabkan nyawa melayang kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini korbannya seorang pemuda berinisial SW (20) asal Krian, Sidoarjo, yang meninggal dunia usai dikeroyok di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tersebut bermula saat sekelompok perguruan silat melakukan sweeping Minggu malam (19/5) untuk mencari perguruan silat lainnya yang sedang berlatih. Naasnya, korban SW yang hendak latihan di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, malah bertemu dengan rombongan pesilat.
Tanpa banyak omong, pelaku langsung mengeroyok korban hingga mengalami luka parah dibagian kepala akibat dipukul botol kaca. Selanjutnya, sambil konvoi meninggalkan korban.
Warga yang melihat ada orang tergeletak, langsung membawanya ke Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo Gresik untuk mendapatkan perawatan. Selama 4 hari korban menjalani perawatan medis. Kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun, setelah dirawat disana, nyawa korban tak tertolong.
Terkait dengan kejadian ini, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan menuturkan, pihaknya sudah mengamankan gerombolan pesilat yang melakukan pengeroyokan. “Para pelaku sudah kami amankan, dan sudah menjalani pemeriksaan,” tuturnya, Jumat (24/5/2024).
Aldhino menambahkan, sebenarnya korban pengeroyokan ada dua orang dari anggota perguruan silat yang berbeda. “Korban sebenarnya ada dua. Keduanya dari perguruan yang berbeda. Tapi yang paling parah adalah SW, karena kepalanya terluka akibat pukulan benda tumpul,” imbuhnya. [dny/kun]
