Ponorogo (beritajatim.com) – Ada potensi penambahan tesangka dalam kasus rekayasa pembunuhan yang dilaporkan korban mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo.
Sebelumnya, Sat Reskrim Polres Ponorogo menetapkan tersangka inisial SU, 4 teman tersangka yang ada dalam lokasi kejadian penganiayaan dengan korban Jiono tersebut. Teman tersangka ini, masing-masing berinisial MK, AS, DN dan 1 lagi anak masih di bawah umur.
“Mereka (4 teman tersangka-red) di lokasi kejadian saat tersangka SU menganiaya korban Jiono,” kata Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Ponorogo Iptu Guling Sunaka, ditulis Minggu (26/5/2024).
Polisi masih terus mendalami siapakah yang mempunyai ide merekayasa kematian Jiono ini sebagai peristiwa laka lantas tunggal. Keempat teman korban itu, jadi terkesan membiarkan tersangka SU merekayasa kematian Jiono.
“Kita sudah periksa 4 teman tersangka dan korban. Penyidik juga terus mengumpulkan bukti-bukti tambahan dari kasus tersebut,” katanya.
Hingga saat ini, lanjut Guling, 4 teman tersangka itu masih berstatus saksi. Jika mereka terbukti, menutupi tindak pidana penganiayaan dengan berujung pembunuhan, polisi tidak segan-segan untuk menaikkan statusnya menjadi tersangka.
Penyidik, kata Guling, masing mengumpulkan alat bukti sebelum dilakukan gelar perkara. “Ini masih berproses, untuk sementara teman-teman tersangka dan korban ini masih berstatus saksi,” katanya.
Untuk diketahui sebelumnya, polisi sudah menetapkan 1 tersangka dalam kasus pembunuhan yang awalnya dilaporkan sebagai kejadian kecelakaan lalu lintas di Desa Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo.
Pelaku yang berinisial SU dan korban Jiono merupakan teman sepermainan atau tongkrongan di desanya. Motif di balik pembunuhan itu tidak lain karena permasalahan pribadi keduanya.
Dari keterangan para saksi yang sudah diperiksa, saat di lokasi kejadian, antara tersangka dan korban itu dalam kondisi di bawah pengaruh minuman beralkohol. Selang saling minum, keduanya itu terlibat cekcok. Entah perkataan apa yang dilontarkan oleh keduanya.
Akhirnya, mereka berduel hingga akhirnya korban tersungkur. Dengan mengalami beberapa luka-luka itu, mereka membawanya ke puskesmas dengan alasan menolong dari kecelakaan lalu lintas tunggal.
Saat diperiksa petugas puskesmas, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. “Jadi dari keterangan dari para saksi, korban sering buat ulah di lingkungannya, juga sering buat masalah dengan teman-temannya,” katanya. [end/suf]
