Mojokerto (beritajatim.com) – Upacara peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto digelar di halaman Kantor Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/5/2025). Upacara dibuka dengan penampilan siswa-siswi SMPN dan SDN di Kabupaten Mojokerto dalam drama kolosal Penobatan Raden Wijaya sebagai Raja Pertama Kerajaan Majapahit.
Selama hampir satu jam, undangan mendapat suguhan pertujukan drama kolosal yang mencerita tentang penobatan pendiri Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Raden Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari. Setelah Kertanegara tewas akibat pemberontakan Jayakatwang dari Kediri pada tahun 1292, Raden Wijaya melarikan diri dan mencari perlindungan ke Madura.
Ia diterima oleh Adipati Arya Wiraraja. Dengan dukungan Arya Wiraraja, Raden Wijaya mengaku tunduk pada Jayakatwang dan diberi sebidang hutan di daerah Tarik. Di sinilah ia mulai membangun desa yang kemudian dinamakan Majapahit, diambil dari nama buah Maja yang rasanya pahit dan banyak ditemukan di sana.
Pada saat itu, pasukan Mongol dari Dinasti Yuan (Tiongkok), yang dikirim oleh Kubilai Khan, datang ke Jawa untuk menghukum Kertanegara karena telah menghina utusan mereka. Raden Wijaya memanfaatkan momen ini dan bekerja sama dengan pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang. Setelah Kediri jatuh dan Jayakatwang tewas, Raden Wijaya kemudian berbalik menyerang pasukan Mongol.
Raden Wijaya memaksa mereka mundur kembali ke negeri asalnya. Setelah berhasil menyingkirkan lawan-lawan politiknya, Raden Wijaya resmi dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit pada tanggal 15 Saka bulan Kartika tahun 1215 Saka (diperkirakan 12 November 1293 M). Ia memakai gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, mengatakan, bahwa peringatan hari jadi tahun ini mengusung tema besar ‘Bersatu untuk Kabupaten Mojokerto yang Lebih Maju, Adil, dan Makmur’. “Kabupaten Mojokerto baru saja melewati rangkaian Pemilu, Pileg, hingga Pilkada. Saat ini saatnya kita kembali bersatu, bersama-sama menjalankan visi dan misi pembangunan Kabupaten Mojokerto 2025–2030,” ungkapnya.
Gus Barra (sapaan akrab, red) memaparkan capaian program kerja dalam kurun waktu 100 hari masa pemerintahannya. Beberapa diantaranya adalah program Universal Health Coverage (UHC) di bidang kesehatan, pemberian insentif bagi guru TPQ, pembangunan rumah tidak layak huni di Kecamatan Kemlagi dan Mojoanyar, serta renovasi sekolah-sekolah di bawah naungan Kabupaten Mojokerto.
“Program SuJu atau Susu Jumat sebagai pendamping gizi anak-anak juga sudah berjalan. Alhamdulillah, beberapa janji kampanye sudah terealisasi semua,” imbuhnya.
Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto tersebut diberikan penghargaan kepada sejumlah Forkompinda dan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Mojokerto. Turut hadir perwakilan Wali Kota Mojokerto, Bupati Gresik, Bupati Malang dan Bupati Jombang. [tin/but]
