Gara-gara Perkara Sepele, Kakek di Ponorogo Meninggal di Tangan Adik Kandung

Gara-gara Perkara Sepele, Kakek di Ponorogo Meninggal di Tangan Adik Kandung

Ponorogo (beritajatim.com) – Pembunuhan kakek di Kabupaten Ponorogo oleh adiknya sendiri, ditengarai hanya perkara sepele. Korban Ismu (70) tidak terima pohon mangga dan jati miliknya terkena imbas tebangan adik kandungannya Ismono (65), yang sedang menebang pohon.

Korban pun menanyakan kejelasan terkait dengan pohonnya itu. Meski punya ikatan darah, tidak ada titik temu dalam permasalahan tersebut. Cek cok keduanya pun tak terhindarkan, hingga akhirnya Ismono menyabetkan kapaknya ke telinga dan leher bagian kiri Ismu. Sontak darah segar pun mengalir di bagian tubuh Ismu yang terkena kapak tersebut.

“Perkaranya ya masalah sepele sih, pelaku ini menebang pohon, nah mengenai pohon milok korban. Korban pun menanyakan kejelasan pohon tersebut, tetapi tidak ada titik temu. Mereka pun cek cok hingga akhirnya pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Ryo Perdana, Selasa (25/06/2024).

Satreskrim Polres Ponorogo pun akhirnya menetapkan Ismono, yang merupakan adik kandung korban sebagai tersangka dalam kasus yang menggegerkan warga Desa Karangjoho Kecamatan Badegan Ponorogo itu. Petugas kepolisian pun juga sudah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam kapak, yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya korban, hingga akhirnya meninggal dunia.

“Sebelumnya juga sudah ada cek cok. Mungkin sore (24/6) kemarin puncak kemarahan, hingga akhirnya pelaku gelap mata menganiaya kakak kandungnya hingga meninggal dunia,” katanya.

Untuk diketahui sebelumnya, penemuan kakek berusia 70 tahunan yang meninggal dunia dengan keadaan bersimbah darah, menggegerkan warga Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Kakek yang belakangan bernama Ismu itu, ditemukan telentang di jalanan desa tersebut. Darah mengucur itu, didapat dari luka serius yang diduga dari sabetan benda tajam di bagian telinga dan leher korban.

Insiden tragis ini terjadi setelah Ismu terlibat pertengkaran dengan adiknya sendiri, Ismono (65). Pertengkaran antara kedua saudara ini, diketahui berlangsung sengit sebelum akhirnya berujung pada tragedi pembunuhan.

Menurut Sudirman, salah satu warga Desa Karangjoho mengungkapkan bahwa pertengkaran tersebut mencuat dengan keras sebelum Ismu ditemukan dengan luka parah di bagian telinga dan leher. Tak ada yang berani mendekat, saat keduanya terlibat pertengkaran. Ketika Ia melihat Ismono meninggalkan tempat kejadian dengan membawa kapak yang tersimbah darah, baru dirinya mendekat untuk menolong korban. “Usai kejadian itu, adiknya pulang ke rumahnya dengan membawa kapak,” kata Dirman. (end/kun)