Waspada! Ciri-ciri Bipolar Kambuh yang Perlu Dikenali dan Cara Penanganannya

Waspada! Ciri-ciri Bipolar Kambuh yang Perlu Dikenali dan Cara Penanganannya

Jakarta

Bipolar disorder atau gangguan bipolar, sebelumnya dikenal sebagai manic depression atau manik depresi, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan ini mencakup fase emosi positif, disebut mania atau hipomania, dan fase emosi negatif yang dikenal sebagai depresi. Hipomania memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan mania.

Dikutip dari Mayoclinic, meskipun gangguan bipolar merupakan kondisi jangka panjang seumur hidup, gejala dan perubahan suasana hati tetap bisa dikendalikan. Dalam kebanyakan kasus, penanganan dilakukan melalui kombinasi obat-obatan dan terapi bicara (psikoterapi) oleh tenaga kesehatan profesional.

Meskipun demikian, sebagian individu dengan gangguan bipolar tetap berisiko mengalami kekambuhan gejala walaupun menjalani pengobatan secara teratur. Dikutip dari Psych Central, kekambuhan gangguan bipolar terjadi ketika gejala seperti depresi, hipomania, atau mania muncul kembali setelah periode bebas gejala.

Istilah kambuh (relapse) memang masih umum digunakan dalam konteks medis. Namun, sebagian ahli menyarankan penggunaan istilah seperti muncul kembali atau berulang, yang dianggap lebih akurat dalam menggambarkan sifat gangguan bipolar yang fluktuatif. Selain itu, istilah-istilah ini juga dinilai lebih netral dan membantu mengurangi stigma negatif yang kerap melekat pada kata kambuh, seperti rasa gagal atau malu.

Adapun pemicu paling umum dari munculnya kembali gejala gangguan bipolar adalah peristiwa hidup yang penuh stres dan ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat.

Karen Bridbord, PhD, dari Karen Bridbord & Associates di Brooklyn, menekankan pengaruh besar stres dan perawatan diri terhadap kekambuhan gejala gangguan bipolar.

“Jika seseorang tidak tidur cukup, tidak makan makanan bergizi, atau sedang berada dalam masa berduka berat, kondisi tersebut dapat memicu kekambuhan gejala dengan mudah,” ujar Bridbord.

“Hal-hal dasar dalam menjaga kesehatan sangat penting dalam gangguan bipolar.”

Ciri-ciri bipolar kambuh

Gejala gangguan bipolar umumnya mencakup episode depresi, hipomania, atau mania. Karena gangguan bipolar diklasifikasikan menjadi bipolar I, bipolar II, dan siklotimia (cyclothymia), jenis gejala yang muncul saat kambuh tergantung pada jenis diagnosis yang dimiliki seseorang.

Selain itu, gejala yang muncul saat kambuh bisa berbeda dari yang dialami sebelumnya. Mencatat gejala secara rutin dapat membantu mengenali pola unik yang dimiliki masing-masing individu.

Bipolar I: gejala mania, hipomania, atau depresi dapat kembali muncul.Bipolar II: gejala hipomania atau depresi yang kambuh.Siklotimia: kambuhnya gejala hipomania atau depresi ringan.

Gejala Episode Mania

Bicara cepat atau berlebihanRasa bahagia berlebihan atau kepercayaan diri yang sangat tinggiMudah tersinggung secara ekstremPikiran yang berpacu atau tidak terkendaliIde atau topik pembicaraan yang cepat berubahMudah terdistraksiGelisah dan peningkatan aktivitasPerilaku berisiko, seperti mengemudi sembrono, berhenti kerja tiba-tiba, atau menghabiskan banyak uangTidur sangat sedikit

Gejala Episode Hipomania

Gejala hipomania hampir sama dengan mania, namun lebih ringan dan tidak berlangsung lama. Ciri khasnya:

Tidak terlalu mengganggu kehidupan sehari-hariTidak memerlukan perawatan di rumah sakitBertahan setidaknya selama 4 hari berturut-turut

Gejala Episode Depresi

Perasaan sedih, putus asa, atau tidak berdaya secara umumKehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukaiMerasa lelah atau tidak bertenagaPerasaan tidak berharga atau rasa bersalah berlebihanKesulitan berpikir atau berkonsentrasiNafsu makan meningkat atau menurunPerubahan berat badanPikiran atau tindakan untuk mengakhiri hidupTips Mencegah Kekambuhan Gangguan Bipolar

Salah satu cara efektif untuk mencegah kekambuhan adalah dengan berkonsultasi kepada profesional kesehatan jiwa tentang kemungkinan menambah jenis terapi atau menambah sesi terapi ke dalam rencana perawatan.

Berbagai pendekatan psikoterapi telah terbukti dapat mengurangi tingkat kekambuhan gejala bipolar. Berdasarkan penelitian tahun 2019, terapi tersebut meliputi:

Pendidikan psikologis (psychoeducation)Terapi perilaku kognitif (CBT)Terapi ritme sosial dan interpersonalTerapi yang berfokus pada keluargaDukungan dari sesama penyintas (peer-support)

Selain itu, sangat penting untuk:

Mengonsumsi obat sesuai resep secara teraturMenangani kondisi kesehatan mental lain yang mungkin menyertaiMencari bantuan tenaga profesional saat menghadapi atau memperkirakan akan menghadapi peristiwa penuh stres

(suc/suc)