Surabaya (beritajatim.com) Ribuan pesilat PSHT Disahkan di kampus Unitomo Jalan Nginden, Surabaya, Senin (08/07/2024) dini hari. Pengesahan warga baru itu dijaga ketat oleh petugas gabungan dari Polisi, Pamter dan TNI.
Ketua Cabang PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Surabaya, Sudamiran mengatakan dalam pihaknya mengesahkan 1.385 siswa menjadi warga PSHT. Jumlah itu dikumpulkan dari 30 ranting dan 158 rayon di seluruh Surabaya.
“Dalam pelaksanaanya alhamdulillah kondusif dan jam 03.00 tadi telah selesai semua kegiatan,” kata Sudamiran diwawancarai Beritajatim.com, Senin (08/07/2024) pagi.
Ketua PSHT Cabang Surabaya, Sudamiran (kiri) saat diwawancarai di lokasi pengesahan.
Dalam pelaksanaan acara, petugas kepolisian menjaga ketat lokasi yang digunakan PSHT untuk pengesahan. Selain itu, untuk menjaga kondusifitas, Polsek jajaran melakukan pengawalan pada pemberangkatan dan pemulangan. Para siswa yang sudah menjadi warga juga dilarang menggunakan atribut seragam dan harus naik kendaraan yang sudah disediakan.
“Saya berterimakasih kepada semua yang bertugas dalam pengamanan malam ini. Beliau-beliau lah yang paling paham tentang keamanan dan menjaga situasi kamtibmas di Kota Surabaya,” imbuh mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya ini.
Sudamiran menjelaskan bahwa pelantikan menjadi warga PSHT tidaklah mudah. Para siswa diwajibkan untuk minimal latihan selama 2 tahun. Lalu mengikuti berbagai ujian kenaikan sabuk. Ketika sudah menjadi warga PSHT, hak dan kewajiban sama rata. Yang membedakan adalah usia menjadi warga PSHT.
Oleh karena itu, Sudamiran berharap agar para warga PSHT khususnya yang baru disahkan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat agar berguna bagi masyarakat.
“Tentu saja pencak silat hanya untuk membela diri atau menolong orang lain yang membutuhkan. Kalau mereka melanggar AD/ART akan ada sanksi organisasi. Paling berat pencopotan dari warga PSHT,” pungkas Sudamiran. [ang/aje]
