Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengoperasian Bus Transjatim Koridor VI di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Dengan peluncuran Koridor VI ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, khususnya di wilayah Mojokerto dan Sidoarjo.
Layanan ini menghubungkan Terminal Porong di Sidoarjo dengan Terminal Kertajaya di Mojokerto, melalui jalur strategis yang melintasi kawasan industri dan permukiman padat seperti Kejapanan, Ngoro, dan Mojosari. Rute ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, khususnya bagi pekerja dan pelajar yang beraktivitas di kawasan industri sepanjang rute tersebut.
Koridor VI memiliki panjang rute sekitar 35–40 km, waktu tempuh 45 menit dan dilengkapi dengan 63 titik halte di kedua sisi jalan. Sebanyak 15 unit bus disiapkan, terdiri dari 14 unit operasional dan satu unit cadangan dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB, dengan headway (jarak antarbus) sekitar 20–25 menit.
Tarif untuk penumpang umum sebesar Rp5 ribu dan pelajar sebesar Rp2.500. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai, melalui QRIS, atau menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) seperti e-money, Brizzi, dan Flazz. Koridor VI mengusung tema branding ‘Gajah Mada’ sebagai penghormatan terhadap tokoh besar Kerajaan Majapahit. Koridor VI resmi beroperasi mulai tanggal 27 Mei 2025 dan gratis selama satu minggu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Nyono mengatakan, peluncuran Koridor VI sesuai dengan misi Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur ketiga yakni Jatim Akses. “Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan langsung Program Jatim Akses Ibu Gubernur. Karena layanan transportasi yang tepat waktu, murah, aman, nyaman dan bisa diandalkan,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengoperasian Bus Transjatim Koridor VI di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.com]
Masih kata Nyono, Transjatim sudah melayani penumpang di Jawa Timur setelah lima koridor sebanyak 4,7 juta orang per tahun atau sekitar 18 ribu orang per hari. Transjatim mampu memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp21 miliar kepada Pemprov Jawa Timur. Menurutnya, multiplayer efek yang ditimbulkan dapat mengurangi angka kecelakaan, mengurangi angka kemacetan.
“Mengurangi emisi gas buang, pertumbuhan ekonomi signifikan bagi koridor-koridor yang dilayani Transjatim, ini memberikan manfaat yang luar biasa. Transjatim juga sudah direplikasi beberapa kabupaten/kota diantaranya, Trans Donggala, Trans Palu, Trans Batam, Trans Banten dan saat ini dalam proses realisasi adalah Trans Kaltim, Trans Samarinda, Trans Toli-toli, Trans Manado dan Trans Kota Badung Bali,” jelasnya.
Program Transjatim memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat di Jawa Timur. Hasil survey dari program tersebut masyarakat bisa menghemat uang transportasi sekira 20 persen sehingga diharapkan Program Jatim Akses bisa menghemat pengeluaran masyarakat, buruh pabrik dan para pekerja. Dalam bus Transjatim Koridor VI bisa mengendalikan kebakaran dari konsleting listrik.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jawa Timur. “Semoga Bus Transjatim Koridor VI membawa manfaat bagi kita semua, khususnya untuk Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan dan sekitarnya. Kami Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyambut baik hadirnya layanan Transjatim Koridor VI,” ujarnya.
Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto siap mendukung optimalisasi pelayanan, kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota menjadi kunci dalam membangun sistem transportasi massal yang modern dan berkelanjutan. Layanan angkutan penumpang umum menjadi urat nadi perekonomian dan percepatan pembangunan daerah.
“Rute yang dilewati sebagai besar merupakan kawasan perdagangan, perkantoran, rumah sakit, industri, sekolahan hingga pasar tradisional yang merupakan sentra bisnis sehingga diharapkan dapat menjadi faktor pengungkit perekonomian dari angkutan pribadi menggunakan layanan angkutan penumpang ini. Kami Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Gubernur,” tuturnya.
Di Kabupaten Mojokerto, lanjutnya, ada tiga koridor. Koridor II Surabaya-Surabata, Koridor III Mojokerto-Gresik dan Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo. Pihaknya berharap ada tambahan koridor yang meliputi daerah yang memiliki banyak tempat wisata seperti Pacet dan Trawas. Hadirnya Transjatim menjadi kebanggaan dan sangat dirasakan masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Bus Transjatim Koridor VI diharapkan bisa menjawab harapan masyarakat yang bekerja di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP). “Mereka beberapa kali menyampaikan harapannya Transjatim bisa melayani area industri Ngoro dan ini jawabanya. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” harapnya.
Masih kata Gubernur, dalam satu minggu operasional Bus Transjatim Koridor VI promo gratis. Tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lansia, pihaknya berharap semua lansia yang menggunakan Bus Transjatim di tanggal tersebut gratis. Selain itu, di tanggal 1 Juni peringatan Hari Lahirnya Pancasila, semua masyarakat yang menggunakan layanan Bus Transjatim gratis mulai pukul 05.00 WIB sampai 21.00 WIB.
“Ini sedang proses (Trans Laut), kita melihat sendiri titik-titik terutama yang di Pantai Boom dan Ketapang di Banyuwangi mudah-mudahan bisa mendapat percepatan izin. Yang Boom, kita melayani sampai Denpasar. Yang Ketapang, kita izin sampai Balikpapan sehingga nanti bisa tembus di IKN (Ibu Kota Nusantara),” tegasnya. [tin/but]
