Jakarta –
Aksi bagi-bagi bir di race Pocari Sweat Run 2025 tengah disorot. Race itu dilakukan dalam dua hari, pada 19 dan 20 Juli 2025 di Kota Bandung, Jawa Barat. Tidak hanya pelari yang pentas di ajang itu, namun supporter dari warga dan anggota komunitas juga turut hadir. Mereka kebagian menjadi supporter para peserta. Adapun salah satu komunitas membagikan bir dengan gelas-gelas polos tanpa penanda bahwa minuman tersebut mengandung alkohol.
Aktivitas ini tentunya menuai pro dan kontra. Ada yang sepakat, namun banyak pula yang mencibir sebagai tindakan tidak pantas, karena bertentangan dengan budaya ketimuran dan Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim.
Tak hanya itu, mengonsumsi bir atau minuman alkohol juga memiliki dampak terhadap kesehatan. Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan, Bir atau minuman beralkohol pada dasarnya lebih banyak membawa mudarat dibanding manfaat.
Menurutnya, salah satu dampak utama dari konsumsi alkohol adalah risiko gangguan kesadaran atau mabuk jika dikonsumsi berlebihan.
“Menyebabkan gangguan kesadaran atau mabuk sehingga dapat menyebabkan gangguan perilaku yang kadang dapat menyebabkan kerusakan,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (24/7/2025).
“Selain itu alkohol juga diharamkan bagi pemeluk agama islam,” tuturnya.
Tak hanya itu, dr Aru mengatakan konsumsi alkohol dalam jangka panjang juga berisiko tinggi menyebabkan kerusakan hati, yang dapat berkembang menjadi gagal hati, baik akut maupun kronik. Hal Ini tentu menjadi ancaman serius bagi kesehatan yang sering kali diabaikan oleh para peminum.
“Jadi lebih banyak keburukan alkohol dibanding kebaikannya. Sesuai dengan itu maka alkohol termasuk bir sebaiknya dihindari,” ucapnya lagi.
(suc/up)
