Bojonegoro (beritajatim.com) – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan akan menghentikan pemberian hibah kepada daerah lain selama masa kepemimpinannya. Kebijakan ini diambil demi memfokuskan anggaran pada program-program pengentasan kemiskinan di Bojonegoro.
“Angka kemiskinan kita masih tinggi di Jawa Timur. Maka dari itu, kita akan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan tidak akan memberikan hibah ke daerah lain,” ujar Wahono dalam acara “Sapa Bupati” di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Rabu (28/5/2025).
Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro sempat mengalokasikan dana hibah dalam jumlah besar ke beberapa daerah, antara lain Rp29,8 miliar ke Kabupaten Lamongan, Rp35 miliar ke Kabupaten Blora (Jawa Tengah), dan Rp1,2 miliar ke Kabupaten Sumedang.
Meski demikian, Wahono menyebut masih ada pengecualian untuk Kabupaten Lamongan terkait pembelian lahan pembangunan Waduk Pejok. Alasannya, sebagian area waduk berada di wilayah Bojonegoro dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga Bojonegoro.
“Karena sebagian wilayah Waduk Pejok masuk Bojonegoro dan penerima manfaatnya juga warga kita, maka hibah berupa pembelian lahan di Lamongan tetap akan dilakukan,” jelasnya.
Selain menghentikan hibah, Wahono juga menyatakan bahwa Pemkab Bojonegoro tidak akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan nasional yang rusak.
“Kita masih punya banyak pekerjaan rumah, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Masih banyak ruang kelas yang rusak, dan masih banyak warga Bojonegoro yang belum sejahtera,” pungkasnya. [lus/beq]
