Jakarta –
Mahasiswa kedokteran Korea Selatan mogok kuliah sejak tahun lalu sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah yang ingin meningkatkan penerimaan mahasiswa kedokteran. Kabar terbarunya, kini dalam pernyataan mereka pada Sabtu (12/7/2025), pihaknya akan kembali ke kampus dan mendesak pihak berwenang untuk menormalkan jadwal akademik.
Asosiasi Medis Korea, kelompok lobi utama bagi para dokter, dalam sebuah pernyataan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah guna memulihkan kalender akademik dan meningkatkan kondisi pelatihan.
“Kami akan menaruh kepercayaan kami pada pemerintah dan parlemen dan berkomitmen untuk kembali ke kampus guna membantu menormalkan pendidikan kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan,” kata asosiasi medis korea, dalam pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan komite pendidikan parlemen dan kelompok lobi yang mewakili mahasiswa kedokteran, dikutip dari CNA.
Batas waktu spesifik untuk kembalinya mahasiswa kedokteran tidak disebutkan.
Ribuan mahasiswa kedokteran mogok kuliah pada awal 2024 sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pemerintahan sebelumnya untuk menambah ribuan kuota masuk fakultas kedokteran.
Para calon dokter berpendapat rencana peningkatan penerimaan mahasiswa akan menurunkan kualitas pendidikan kedokteran. Menurut mereka, alih-alih hanya meningkatkan jumlah mahasiswa, reformasi lebih lanjut diperlukan untuk menarik dokter ke layanan kesehatan esensial seperti gawat darurat atau pediatri.
Pernyataan tersebut juga mendesak presiden dan pemerintah untuk membentuk satuan tugas guna menangani reformasi jangka panjang dalam pendidikan dan pelatihan kedokteran serta memastikan partisipasi semua pemangku kepentingan termasuk mahasiswa.
(naf/naf)
