Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia

Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia

Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menutup perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (
Dekranas
) di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (11/7/2025).
Acara tersebut digelar sejak Rabu (9/7/2025) dan dihadiri ribuan perajin dari seluruh penjuru Nusantara.
Tito pun mengapresiasi kiprah perajin yang telah berkontribusi bagi kemajuan budaya dan peningkatan perekonomian daerah sekaligus.
Sektor
usaha mikro kecil dan menengah
(
UMKM
) pun dinilai semakin kuat. Hal ini terbukti dari keberhasilan melewati pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain mengucapkan terima kasih. Saya kira teman-teman yang hadir juga seluruh masyarakat Indonesia senang dengan adanya kegiatan-kegiatan yang berjalan lancar,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
Tito menjelaskan, saat pandemi Covid-19 berlangsung, kondisi perekonomian pemerintah daerah (pemda) sempat terpuruk.
Namun, saat itu perekonomian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terjaga berkat geliat ekonomi di sektor UMKM. Dengan kata lain, kata Tito, UMKM berperan sebagai tulang punggung ekonomi.
Tito menambahkan, Dekranas berkontribusi penting dalam memajukan UMKM. Sektor tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki potensi pasar yang besar.
Berdasarkan data Zion Market Research per 10 Juli 2025, dari segi pendapatan, nilai pasar seni dan kerajinan global pada 2024 mencapai Rp 359 triliun.
Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam ekspor produk kerajinan.
Hal itu tecermin dari pengakuan dunia terhadap Indonesia sebagai negara dengan kekayaan ragam kerajinan tangan. Meski begitu, kiprah tersebut perlu diperkuat agar Indonesia dapat masuk 10 negara eksportir produk kerajinan terbesar di dunia.
“Ini tantangan bagi Indonesia.
Market-
nya besar. Indonesia dikenal yang paling beragam,” kata Tito.
Menurut Tito, Indonesia memiliki sejumlah daerah dengan potensi besar dalam pengembangan industri kerajinan.
Daerah-daerah tersebut antara lain adalah Provinsi Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Riau, serta Sulawesi Utara.
Setiap daerah juga diharapkan dapat memperkuat potensinya sehingga mampu bersaing di tingkat global.
Pada kesempatan itu, Mendagri juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Samarinda yang telah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan secara optimal.
Ia berharap, berbagai upaya yang dilakukan dapat terus mendukung eksistensi para perajin di Indonesia.
“Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras. Tidak mudah untuk membuat kegiatan nasional yang dimobilisasi seperti ini. Banyak yang
happy
, saya tahu, sudah datang membawa kenangan masing-masing,” ujar Tito.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Ketua Dekranasda Kaltim Sarifah Suraidah Rudy, dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.
Kemudian, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Ketua Dekranasda Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kaltim, serta para pengurus Dekranasda dari seluruh Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.