Blitar (beritajatim.com) – Ratusan murid asal Blitar Raya kecewa karena tidak jadi tampil di depan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Meski telah berdandan layaknya penari tradisional namun para murid tersebut gagal tampil di depan Gibran.
Para murid ini pun kecewa karena merasa rasa kerja kerasnya tidak dihargai. Padahal para murid ini sudah berlatih tari selama lebih dari 2 pekan, bahkan para penari cilik yang merupakan siswa sekolah dasar (SD) telah berlatih selama hampir 1 bulan.
Namun sayangnya kerja keras anak-anak tersebut tidak membuahkan hasil. Persiapan panjang agar bisa tampil maksimal di hadapan Wapres RI, justru pupus begitu saja.
“Katanya untuk menyambut Wapres tapi ya gitu. Kecewa lah terlanjur latihan mengorbankan waktu,” ucap Refaldi, salah satu penari.
Para siswa ini sebenarnya sudah mempersiapkan matang-matang penampilan tarinya. Bahkan para murid perempuan telah berdandan sejak pukul 03.00 WIB dini hari demi bisa tampil maksimal di hadapan Wapres Gibran.
“Make up jam 3 sampai jam 6 pagi, agak sedih tapi ya tidak apa-apa,” ucap Rahma, murid.
Meski kecewa namun para siswa ini tidak mempermasalahkan kepergian Gibran sebelum mereka tampil. Ratusan siswa ini pun mencoba berlapang dada dan menerima kenyataan yang ada.
“Bayangannya sih ditonton sama Mas Gibrannya tapi keburu pulang ya tidak ada-apa,” tegasnya.
Gibran sendiri memang berkunjung ke Blitar Djadoel. Awalnya Pemerintah Kota Blitar memang menyediakan protokoler penyambutan, namun Gibran justru langsung masuk ke dalam alun-alun Kota Blitar untuk melihat lapak UMKM.
Wapres RI tersebut pun tidak sempat melihat tarian penyambutan yang disiapkan oleh ratusan murid se Blitar Raya. Begitu selesai Gibran juga langsung pergi meninggalkan Blitar Djadoel tanpa menunggu gelaran tari dari para murid. [owi/beq]
