JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mendorong percepatan akses internet di kawasan timur sebagai fondasi transformasi kecerdasan buatan (AI) yang inklusif, aman, dan etis.
Karena menurutnya, infrastruktur digital adalah prasyarat utama bagi pemerataan teknologi AI di Indonesia, dan tanpa konektivitas, ia percaya AI tidak akan mungkin terjadi.
Tersedianya konektivitas yang memadai maka teknologi AI dapat dimanfaatkan di berbagai bidang. Meutya juga mengatakan bahwa AI telah banyak dimanfaatkan di dunia pemasaran, industri gim, dan pendidikan.
“Perikanan salah satu yang menjadi concern juga, dan kita juga ingin AI lebih banyak masuk di layanan publik atau layanan pemerintahan. Jadi ini yang harus kita dorong ke depan,” kata Meutya dalam siaran resminya.
Untuk itu, Meutya meminta agar para pelaku usaha memiliki kemampuan di bidang digital dan mulai memanfaatkan AI. Ia menegaskan pemerintah akan terus mendorong peningkatan konektivitas digital di Indonesia bagian timur untuk mewujudkan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia.
“Harusnya kalau transformasi digital berjalan baik, kita enggak ada lagi daerah 3T karena diterobos dengan digitalisasi,” katanya.
Sementara itu, pemerintah melalui Kemkomdigi saat ini tengah merancang peta jalan (roadmap) Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan tata kelola AI di Indonesia, untuk menjawab perkembangan AI yang sangat massif.
Meutya sudah menyebutkan bahwa roadmap AI ini akan ditargetkan untuk dirilis pada bulan Juni tahun ini. Adapun penyusunan roadmap AI ini dilakukan untuk mencari formula terbaik dalam membuat regulasi AI yang sesuai di Tanah Air.
