Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

Karakter Orang Jember di Mata Dua Calon Wakil Bupati

Jember (beritajatim.com) – Dua calon wakil bupati, Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan Djoko Susanto, memiliki penilaian berbeda terhadap karakter orang Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Penilaian ini muncul dalam debat antarpasangan calon kepala daerah putaran ketiga, di Hotel Cempaka Hill, Kabupaten Jember, Sabtu (23/11/2024) malam, karena dipicu pertanyaan Djoko terhadap Firjaun.

“Saya yakin karakter orang Jember aslinya lembut, santun, saling menghargai. Kemudian saling menghormati. Ini karakter asli. Namun semakin ke belakang, rupanya akhlak itu mulai terkikis,” kata Firjaun.

Firjaun menegaskan, karakter yang disebutkannya itu harus dipertahankan. “Maka cara mempertahankannya bagaimana? Bagian-bagian yang diajarkan di pondok pesantren tidak lain adalah akhlak, karena semuanya itu kembali kepada akhlak. Bahkan Rasulullah SAW diperintahkan untuk menyempurnakan akhlak,” katanya.

Menurut Firjaun, pembentukan akhlak membutuhkan keteladanan. “Pelajaran saja tidak cukup. Kita butuh pemimpin yang bisa menjadi contoh. Uswatun hasanah,” katanya.

“Tapi orang Jember itu juga tegas. Salah satu ketegasannya adalah kita lanjutkan,” kata Firjaun.

Berbeda dengan Firjaun, Djoko mengatakan, bahwa penduduk Jember adalah pendatang. “Tentu seperti karakter yang panjenengan aturne tadi, saya kira tidak tepat. Karakter pendatang itu selalu punya semangat juang yang tinggi. Semangat, Itu yang paling utama,” katanya.

“Tapi kembali, problem di Jember itu, pemerintah masih abai katena belum melakukan identifikasi dan harmonisasi kebudayaan masyarakat Jember. Padahal itu amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, sehingga katakter orang Jember belum terumuskan secara konkret,” kata Djoko.

Djoko menilai, pemerintah belum melakukan upaya konkret untuk mencari karakter masyarakat Jember sebenarnya. “Tapi secara sekilas tadi, pendatang adalah pejuang,” katanya.

Dalam pilkada Jember kali ini, ada dua kontestan. Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman, diusung PDI Perjuangan. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto diusung dan didukung tujuh partai parlemen dan delapan partai non parlemen. [wir]