Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan mencairkan insentif untuk 21.467 guru ngaji, Kamis (28/11/2024), sehari setelah coblosan pemilihan kepala daerah. Bank Jatim memastikan tidak ada persoalan dalam proses selama ini.
“Pada prinsipnya kami support. Terkait pembukaan rekening, kami sudah berkoordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat sebagai leading sector dan sudah siap. Kami kembalikan kepada pihak pemerintah daerah untuk melakukan proses lebih lanjut,” kata Yulis Retno Widyani, Pemimpin Bidang Operasional Bank Jatim Jember, Senin (25/11/2024).
Pemkab Jember dan Bank Jatim sudah sepakat SPM (Surat Perintah Membayar) diterbitkan pada 28 November dan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) diterbitkan pada 29 November 2024. “Tanggal 30 November baru kami upload masuk rekening. Jadi kami prosesnya menunggu penyelesaian proses pemda,” kata Yulis.
Menurut Yulis, sebetulnya Bank Jatim sudah siap untuk merealisasikan insentif itu sejak lama. “Yang lama adalah verifikasi ke pihak penerima. Kita tetap berkoordinasi dengan Kesra,” katanya.
Bank Jatim sudah mengawali proses realisasi guru ngaji pada Juli 2024 dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS). Tinjauan setiap bulan disampaikan Bank Jatim Cabang Jember ke kantor pusat Bank Jatim.
Bank Jatim sempat berkoordinasi dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebelum cuti kampanye pada 24 September 2024. “Setelah Pak Wabup cuti, kami lakukan verifikasi lapangan. Dua minggu setelahnya kami sudah menyerahkan data ke kantor pusat,” kata Agus Salim, penyelia operasional Bank Jatim Jember.
Berdasarkan hasil verifikasi itu, Bank Jatin telah membuka 16.102 rekening pada September dan 4.300 rekening pada Oktober 2024. Terakhir, 1.063 rekening pada November. Namun Bank Jatim baru akan mencairkan setelah ada petunjuk dari kantor pusat.
Pembukaan puluhan ribu rekening itu didasarkan pada hasil verifikasi Bank Jatim di lapangan dengan mengacu pada data dari Bagian Kesra. “Setiap kali melakukan verifikasi, kami ajukan dengan surat ke kantor pusat, karena rekening ini rekening khusus tanpa biaya administrasi dan saldo mengendap. Harapan kami setelah rekening itu dibukakan, saldo bisa diterima keseluruhan oleh penerima,” kata Agus.
Setiap guru ngaji yang sudah masuk dalam data 21.467 orang itu akan menerima Rp 1,5 juta. Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kesra Pemkab Jember Bagus Hendriawan mengatakan, koordinasi dan rekonsiliasi dengan Bank Jatim senantiasa dilakukan. “Ini data yang tidak kecil. Kami sangat mengedepankan unsur kehati-hatian. Dari tahap ke tahap, kami mencocokan data dan rekonsiliasi,” katanya.
Di luar data itu, ada 1.044 guru ngaji yang belum terverifikasi karena tidak bisa dihubungi untuk membuka rekening. “Ada yang berhalangan tetap, sehingga tidak bisa mencukupi administrasi yang kani minta,” kata Bagus.
Sejak Senin hingga Rabu ini, Bagian Kesra memproses administrasi pertanggungjawaban sehingga pada 28 November bisa menerbitkan SPM. “Jika tidak ada halangan, SPM akan selesai satu hari, menyesuaikan crowded-nya sistem link dengan Kemendagri,” kata Bagus.
Bagus mengatakan, tak ada maksud menunda pencairan guru ngaji. “Semoga pada 28 November semua lancar, administrasi lancar, sistem juga lancar. Jika lancar, satu hari selesai. Tanggal 29 ada SP2D, dan baru kami meminta Bank Jatim memasukkan ke rekening Bank Jatim masing-masing,” katanya. [wir]
