Jakarta –
Calvin Ronald Verdonk menjadi salah satu idola baru pecinta sepak bola Indonesia. Bermain di sisi kiri, Verdonk secara aktif membantu serangan dan disiplin dalam pertahanan tim Garuda.
Pada laga kedelapan Indonesia vs China di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6/2025), Calvin Verdonk bermain penuh.
Sejak menit awal, anak asuh Patrick Kluivert tampil lebih menyerang, dan Verdonk menjadi sosok yang mengomandoi serangan dari sisi kiri. Padahal baru saja membantu Jay Idzes mengamankan lini belakang, tapi ditinggal berkedip sebentar, Verdonk tiba-tiba sudah berada di depan.
Apa sih ‘rahasia’ dari Verdonk sampai bisa maju mundur tanpa tumbang karena kelelahan, apakah benar paru-parunya ada tiga?
Dikutip dari Harvard Health, salah satu faktor yang bisa menjawab mengapa seorang atlet seperti Verdonk bisa terus berlari hingga 90 menit lamanya adalah karena dirinya kemungkinan memiliki VO2max di atas rata-rata.
V dalam VO2max berarti volume, sedangkan O2 berarti oksigen. Dengan demikian, ini mengukur seberapa banyak oksigen yang dikonsumsi tubuh saat berolahraga.
Oksigen merupakan unsur penting dalam proses pernapasan. Saat menghirup oksigen, paru-paru akan menyerap dan mengubahnya menjadi energi yang disebut adenosin trifosfat (ATP) .
ATP memberi tenaga pada sel-sel dan membantu melepaskan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan selama proses pernapasan saat menghembuskan napas.
Jika seseorang memiliki VO2max yang tinggi, maka jantung dan paru-paru akan lebih efektif dalam memasok darah ke otot-otot. Lalu, otot akan efisien mengekstraksi dan menggunakan oksigen dalam darah.
Inilah pentingnya bagi seorang atlet sepak bola profesional untuk terus meningkatkan VO2max karena dapat membuat mereka bisa ‘bertahan’ di atas lapangan lebih lama atau tidak mudah lelah.
(dpy/up)
