Pamekasan (beritajatim.com) – Judi online atau judi slot disinyalir sebagai salah satu faktor pemicu maraknya peredaran obat keras berbahaya (okerbaya) di kabupaten Pamekasan.
Hal tersebut seiring dengan hasil ungkap kasus oleh Resnarkoba Polres Pamekasan, khususnya dalam kegiatan razia dengan sandi Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, terhitung sejak 11 hingga 22 September 2024 lalu.
Bahkan dalam rentang waktu selama 12 hari operasi, sebanyak 9 tersangka ditangkap. Sebanyak 3 tersangka di antaranya terlibat kasus peredaran Okerbaya jenis pil dobel Y. Sedangkan 6 tersangka lainnya terlibat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
“Berdasar pengakuan dari tersangka, mereka terlibat kasus ini karena digunakan untuk berjudi. Artinya judi slot jadi pemicu dari maraknya peredaran pil okerbaya,” kata Kasat Resnarkoba Polres Pamekasan, AKP Andry Setya Putra, Kamis (26/9/2024) lalu.
Maraknya peredaran pil okerbaya juga disebabkan beberapa faktor, dan pada akhirnya digunakan untuk berjudi. “Faktor lainnya cara memperolehnya sangat mudah, termasuk harga yang relatif murah,” ungkapnya.
“Rata-rata digunakan di kalangan kelas ekonomi menengah ke bawah, dan mayoritas menyasar kalangan remaja antara 17, 18 tahun hingga 30 tahun, bahkan siswa SMP sudah menggunakan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga mengimbau dan mengajak masyarakat, sekaligus mengingatkan agar putra-putri mereka tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat keras tersebut.
“Versi medis pil ini lebih berbahaya dibanding sabu, mari bersinergi saran masukan untuk bersama memberantas peredaran penyalahgunaan narkoba, termasuk pil okerbaya khususnya di Pamekasan,” tegasnya.
Imbauan tersebut bukan tanpa alasan, sebab pihaknya meyakini jika pil okerbaya relatif terjangkau khususnya bagi kalangan muda. “Terlebih harga jualnya relatif murah, yakni sekitar Rp 10 ribu per tik bungkusan grenjeng yang berisi 4 butir. Artinya satu butir berharga sekitar Rp 2.500,- dan efeknya luar biasa,” pungkasnya. [pin/ian]
