Jakarta –
Ada banyak cara untuk mengukur tingkat kebugaran di tiap kelompok usia. Salah satunya dengan gerakan squat alias jongkok berdiri. Makin bugar, makin banyak repetisi bisa dilakukan tanpa henti.
Kristin Collins, seorang pelatih kebugaran di New York, menyebut squat sebagai salah satu gerakan yang paling esensial dalam kehidupan sehari-hari. Banyak keperluan yang menuntut seseorang untuk melakukan gerakan ini, termasuk mengambil benda yang jatuh.
“Kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari tidak banyak berbeda dari kelompok usia tertentu dengan yang lain,” katanya, dikutip dari NYpost.
“Bisa dibilang, squat merupakan pola gerakan paling fundamental yang kita perlukan,” lanjutnya.
Memang sih, ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan tersebut. Tak terkecuali postur, yang membuat squat lebih menantang bagi individu dengan kaki yang lebih panjang.
Namun demikian, jika diambil rata-rata untuk beberapa kelompok usia, maka Collins memberikan perbandingan sebagai berikut:
Umur 20-an tahun: 50 kali squat tanpa henti tanpa beban tambahan, atau 10 kali squat dengan beban 40-50 persen berat badan sendiri.Umur 30-40 tahun: 50 kali squat tanpa henti tanpa beban tambahan, atau 10 kali dengan beban 50-60 persen berat badan sendiri.Umur 50-an tahun: 40 kali squat tanpa henti tanpa beban tambahan, atau 10 kali dengan beban 40-50 persen berat badan.Umur 60-an tahun: 30 kali squat tanpa henti tanpa beban tambahan, atau 10 kali dengan beban 30 persen berat badan.Umur 70-an tahun ke atas: 20 kali squat tanpa beban tambahan, atau 10 kali dengan beban 20 persen berat badan.
Tertantang untuk mencoba?
BACA JUGA https://health.detik.com/kebugaran/d-5663371/inikah-rahasia-lifter-tidak-turun-berok-saat-angkat-besi-ratusan-kilo
(up/up)
