Surabaya (beritajatm.com) – Rohmad Tri Hartanto alias Antok, pelaku pembunuhan dan mutilasi wanita dalam koper, kini mendekam di balik jeruji besi dengan penuh penyesalan. Warga Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, ini disebut kerap menangis dan meratap ketika mengingat keluarganya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengungkapkan bahwa kondisi psikologis Antok perlahan berubah. “Dia banyak merenung, dia banyak berdoa. Kondisinya lebih normal dan sudah mulai menerima. Pokoknya dia mau menjalani (proses hukum ini),” ujar Jumhur, Minggu (2/3/2025).
Salah satu pemicu emosional terbesar bagi Antok adalah ketika membicarakan anaknya. “Kalau diomongin masalah anak, nah menangis dia,” imbuh Jumhur.
Penyesalan ini baru muncul setelah ia menjalani serangkaian pemeriksaan dan menjadi tahanan. Jika sebelumnya Antok tampak tanpa rasa bersalah, kini ia mulai menyadari dampak dari perbuatannya. “Bagaimanapun ia merasa bersalah dan yang kena imbasnya ya keluarga. Iya (menyesal dia),” kata Jumhur.
Sebelumnya, penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim telah menggelar rekonstruksi kasus ini, di mana Antok memperagakan 161 adegan pembunuhan. Di Hotel Adisurya, Kota Kediri, tempat kejadian utama, ia menjalankan 80 adegan yang menunjukkan bagaimana ia menghabisi nyawa Uswatun Khasanah, kekasih gelapnya.
Namun, dalam rekonstruksi tersebut, Antok tidak menunjukkan ekspresi penyesalan. Ia bahkan sempat tersenyum saat memperagakan adegan pembunuhan sadis tersebut. Kini, setelah mendekam di tahanan, baru ia menyadari dampak besar dari perbuatannya. [uci/suf]
