Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Belajar dari Sosok Viral ‘Walid’, Ini Caranya Biar Tak Mudah Jadi Korban Manipulasi – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Belajar dari Sosok Viral ‘Walid’, Ini Caranya Biar Tak Mudah Jadi Korban Manipulasi

Belajar dari Sosok Viral ‘Walid’, Ini Caranya Biar Tak Mudah Jadi Korban Manipulasi

Jakarta

Toko fiktif Walid Muhammad tengah viral di TikTok. Lelaki dengan ciri khas penutup kepala menyerupai sorban tersebut diceritakan sebagai pemimpin sekte keagamaan bernama Jihad Ummah.

Walid merupakan tokoh dalam drama Malaysia berjudul Bidaah. Menceritakan tentang sekte sesat berkedok agama yang melakukan tindakan menyimpang.

Salah satu adegan yang menarik perhatian adalah ‘nikah batin’ atau upaya Walid dalam memanipulasi seorang wanita muda untuk dijadikan istrinya dalam pernikahan yang sah menurutnya.

Meskipun adegan tersebut terbilang kontroversial, namun pernikahan manipulatif berkedok agama bisa kita jumpai di kehidupan nyata.

Menurut psikolog klinis Anastasia Sari Dewi, sebenarnya ada beberapa tips, dalam hal ini wanita, untuk menghindari rayuan tipu-tipu laki-laki untuk menikah dengan berkedok agama.

“Harus berpikir kritis dalam menjalani kehidupan beragama. Pastikan untuk belajar, tidak melulu ke satu orang, tapi bisa secara merata dari lingkungan terdekat atau orang yang dipercaya,” kata Anastasia saat dihubungi detikcom, Senin (7/4/2025).

“Harus juga terbuka untuk berdiskusi dan menerima masukan dari orang terdekat, khususnya apa yang dialami dan diterima. Apakah itu pantas atau layak tidak,” sambungnya.

Menurut Anastasia, masih banyak korban yang tidak menyadari bahwa apa yang didapatkannya seperti pelecehan, pemaksaan, hingga sesuatu yang membuat tidak nyaman, didefinisikan sebagai satu bentuk rasa cinta.

“Biasakan untuk berani speak up pada orang terdekat. Jangan hanya diterima atau diberikan teori bahwa ini dia sayang, artinya saya spesial, artinya aku dipilih seperti doktrin yang sudah masuk di kepala,” katanya.

“Ada second opinion atau third third opinion. Banyak sekali orang manipulatif di luar sana, dari segi perilaku dan penampilan. Di tempat saya banyak ditemukan kejadian seperti dicampur aduknya nilai agama untuk pembenaran, dengan tujuan memenuhi hasratnya saja,” tutupnya.

(dpy/naf)

Merangkum Semua Peristiwa