PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo bertemu dengan PM Anwar Ibrahim di Putrajaya pada Minggu, 6 April 2025. Terkait apakah agenda pertemuan membahas tarif resiprokal Amerika, Teddy menjelaskan kedua pemimpin ini akan membahas banyak hal.
“Tentunya kalau kedua pimpinan negara sudah bertemu pastinya akan membahas banyak hal ya,” katanya. Seperti yang sudah diketahui, Amerika pada pekan ini mengumumkan menerapkan tarif tersebut.
Indonesia dan Malaysia masuk ke dalam negara yang terkena tarif resiprokal Amerika Serikat. Indonesia terkena tarif sebesar 32%, sedangkan Malaysia hanya 24%.
Teddy pun mengutarakan bahwa pertemuan ini bertujuan juga untuk bersilaturahmi dalam suasana lebaran. Presiden Prabowo akan kembali ke tanah air malam hari pada hari yang sama.
Terkait hubungan Presiden Prabowo dengan PM Anwar Ibrahim, Teddy menjelaskan bahwa Perdana Menteri ini sangat dihormati. Sebabnya, berpengalaman memimpin ASEAN. Selain itu, berusia lebih senior.
Sebelumnya, kedua pemimpin inj berdiskusi seputar tarif Trump dengan negara ASEAN lainnya. Diskusi ini menggunakan saluran telepon.
Sebelum pertemuan kedua pemimpin tersebut, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui perwakilan Malaysia. Pertemuan ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 5 April lalu.
Pada hari pertama, bertemu Deputy Prime Minister of Malaysia I Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamid. Pada hari kedua, bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Lalu, menemui Menteri Investasi Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis.
Pertemuan ini membahas tarif Trump. Selain itu, membahas juga kerja sama kedua negara untuk menghadapinya. Di tempat yang terpisah, Airlangga tak menampik tarif ini berdampak signifikan terhadap barang dalam negeri yang masuk ke pasar AS.
Sementara itu, menteri ekonomi negara-negara anggota ASEAN dijadwalkan bertemu pekam depan. Pertemuan ini mencari solusi bersama dalam menghadapi tarif resiprokal Amerika.
“Insya Allah, pertemuan menteri ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini, dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” katanya. Patut ditunggu bagaimana ASEAN menghadapinya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News