Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
KAJ Jatim Desak Polda Tindak Tegas Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim.com – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

KAJ Jatim Desak Polda Tindak Tegas Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim.com

KAJ Jatim Desak Polda Tindak Tegas Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim.com

Surabaya (beritajatim.com) – Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur mendesak Polda Jatim menindaklanjuti secara serius laporan wartawan Beritajatim.com, Rama Indra, yang menjadi korban intimidasi dan kekerasan oleh aparat saat meliput aksi penolakan revisi UU TNI di Surabaya, Senin (24/3/2025).

“Kami berharap penegakan hukumnya serius,” tegas Salawati Taher, penasihat hukum Rama dari KAJ Jatim, saat melaporkan kasus ini di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Jatim, Selasa (25/3/2025).

Laporan diterima dengan nomor polisi LP/B/438/III/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, menjerat Pasal 18 ayat (1) UU Pers juncto Pasal 170 dan 351 KUHP.

Salawati menjelaskan, kliennya mengalami pelanggaran delik pers ketika perangkat liputannya dirampas dan diminta menghapus video, disertai tindakan pengeroyokan dan penganiayaan oleh 4-5 orang diduga aparat.

“Laporan sebelumnya ke Polrestabes Surabaya ditolak dengan alasan tidak ada bukti, sehingga kami mendampingi korban melapor ke Polda,” ujarnya.

Hasil visum di RS Bhayangkara Polda Jatim menunjukkan Rama mengalami luka di mulut, kepala, jari tangan, dan punggung. KAJ menegaskan pentingnya penyelesaian hukum untuk memutus rantai kekerasan terhadap jurnalis.

“Kami pernah menangani kasus serupa terhadap jurnalis Tempo Nurhadi, yang berakhir dengan hukuman bagi dua polisi aktif,” kata Salawati.

Kejadian bermula saat Rama meliput aksi penolakan revisi UU TNI. Meski telah menunjukkan identitas jurnalis, ia dipukul dan diintimidasi oleh oknum berseragam dan berpakaian preman yang berusaha menghapus rekaman aksi. HP-nya sempat dirampas dengan ancaman akan dibanting. [ian]

Merangkum Semua Peristiwa