Pasar Wates Kediri Jadi Destinasi Favorit, Konsep Pedestrian dan Hiburan Malam Diminati

Pasar Wates Kediri Jadi Destinasi Favorit, Konsep Pedestrian dan Hiburan Malam Diminati

Kediri (beritajatim.com) – Pasar Wates, yang kini tampil dengan wajah baru, semakin ramai dikunjungi masyarakat. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), menyoroti peningkatan aktivitas di pasar ini sejak pedestrian dan berbagai fasilitasnya selesai dibangun.

“Rame juga ya Pasar Wates setelah pedestriannya jadi. Apalagi kalau weekend. Alhamdulillah bisa menjadi salah satu destinasi favorit buat masyarakat Kabupaten Kediri,” ujar Mas Dhito.

Konsep Pasar Wates: Tradisional, Modern, dan Budaya

Sebagai salah satu pasar ikonik di Kabupaten Kediri, Pasar Wates mengusung konsep perpaduan antara tradisional, modern, dan budaya. Pasar ini beroperasi dalam tiga shift setiap harinya, memastikan aktivitas perdagangan berlangsung sepanjang hari.

“Pasar ini adalah salah satu pasar ikonik dengan konsep perpaduan antara tradisional, modern, dan budaya. Dalam sehari, pasar ini ada tiga shifting,” jelas Mas Dhito.

Di malam hari, Pasar Wates menjadi pusat hiburan bagi warga Wates dan sekitarnya. Beragam kuliner angkringan serta aneka hiburan anak-anak menjadi daya tarik tersendiri. “Kalau di malam hari, sekarang menjadi pusatnya hiburan warga Wates dan sekitarnya. Ada kuliner angkringan dan aneka hiburan anak-anak,” tambahnya.

Fasilitas Baru: Drainase, Bangku, dan Lampu Estetik

Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan sejumlah perbaikan guna mempercantik kawasan Pasar Wates. Pembangunan drainase, penambahan bangku, serta pemasangan lampu estetik di depan pasar semakin memperkuat kesan sebagai pasar tematik budaya dan wisata.

Pasar Wates dengan wajah baru ini mulai beroperasi sejak Maret lalu. Perbaikan pedestrian di Jl. Raya Kediri – Blitar juga turut menambah estetika kawasan dengan kehadiran bangku dan lampu taman.

Dengan adanya berbagai fasilitas tambahan, aktivitas pedagang terus berlangsung sejak dini hari hingga malam hari:

Pukul 02.00 WIB: Pedagang melayani pembeli grosir atau penjual keliling.

Pukul 06.00 WIB – Siang Hari: Pedagang melayani pembeli eceran atau rumahan.

Sore hingga Malam: Ratusan lapak pedagang tutup, digantikan gerobak makanan dan kue di bagian depan pasar. Di selatan pasar, tersedia playground bagi anak-anak.

Rencana Pengembangan Pasar Tradisional

Meskipun drainase di bagian depan pasar telah diperbaiki, masih terdapat pekerjaan rumah untuk meningkatkan drainase di bagian dalam agar tidak ada genangan air saat hujan.

“Pembangunan drainase Pasar Wates sudah selesai, tapi masih ada PR untuk perbaikan drainase di bagian dalam pasar agar tidak ada genangan sama sekali. Harus bisa jadi pasar yang kering dan higienis,” tegas Mas Dhito.

Lebih lanjut, Mas Dhito berharap Pasar Wates bisa menjadi percontohan pasar tradisional berkonsep tematik budaya dan wisata. Pemkab Kediri bahkan telah merencanakan pembangunan Pasar Ngadiluwih dengan konsep serupa pada tahun 2025.

“Pasar Wates bisa jadi percontohan konsep pasar tradisional. Tahun 2025, Pemkab Kediri akan membangun Pasar Ngadiluwih dengan konsep sama. Pasar Tematik Budaya dan Wisata,” pungkasnya. [nm/kun]