Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membuat banyak terobosan dalam waktu lebih dari 100 hari kerja. Menurut Co-Founder Forum Intelektual Muda Muhammad Sutisna salah satu kunci utamanya adalah soliditas Prabowo dan Gibran dalam menjalankan pemerintahan.
“Soliditas presiden dan wakil presiden itu penting untuk bisa secara kompak mengakselerasikan serta memaksimalkan kinerja pemerintahan khususnya para menteri Kabinet Merah Putih. Hal tersebut sudah ditunjukkan oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sehingga banyak terobosan yang muncul dalam waktu kurang lebih 100 hari kerja,” ujar Sutisna dalam diskusi dan rilis hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk “Pandangan Publik terhadap Soliditas Pemerintahan Prabowo-Gibran” di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Sutisna menegaskan, tak ada keretakan antara Prabowo dan Gibran dan keduanya saling mengisi dan melengkapi dalam menjalankan pemerintahan.
“Saya mengapresiasi survei LPI ini dan saya melihat tidak ada keretakan pada pucuk hirarki kepemimpinan sebagaimana isu yang berkembang di ruang publik,” jelas Sutisna.
Dia menyebutkan sejumlah terobosan pemerintahan Prabowo-Gibran selama ini, mulai dari pemberlakuan PPN 12% hanya barang mewah, penghapusan utang petani, nelayan dan UMKM, pelaksanaan program makan bergizi gratis, implementasi cek kesehatan gratis, kebijakan efisien anggaran, pelibatan UMKM daerah mengelola tambang, pembentukan Danantara, retret para menteri dan kepala daerah, dan peluncuran bank emas pertama di Indonesia.
“Terobosan dalam kebijakan tersebut tidak bisa terjadi kalau Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tidak solid, begitu juga dengan jajaran kabinetnya. Soliditas ini perlu kita dukung dan jaga. Tidak perlu terjebak dalam hasutan-hasutan kelompok tertentu yang menginginkan Prabowo dan Gibran tak akur,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Sutisna juga mengingatkan situasi pemerintahan saat ini berada dalam kondisi dunia yang tidak pasti dan tidak baik-baik saja. Karena itu, kita membutuhkan soliditas dan persatuan.
“Itu sebabnya, koherensi atau keterpaduan semua pihak, tidak hanya pada pucuk pemerintahan, tetapi juga pada jajaran kementerian dalam Kabinet Merah Putih. Mengapa penting? Oleh sebab itu syarat untuk dapat berakselerasi menterjemahkan visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Indonesia saat ini tengah dinantikan perannya dalam konteks kawasan maupun global. Ini artinya, Indonesia mempunyai peran strategis di mata dunia,” pungkas dia.
Berdasarkan hasil survei LPI terbaru, sebanyak 47,34% responden yakin dengan soliditas pemerintahan Prabowo-Gibran, lalu sangat yakin sebanyak 15,27%, kurang yakin sebanyak 20,15% dan tidak yakin sama sekali sebanyak 15,75%. Sementara responden yang tidak menjawab atau menjawab tidak tahu sebanyak 1,49%.
