Jakarta –
Jelang bulan Ramadan, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk menjaga menu buka puasa agar terhindar dari risiko penyakit diabetes, hipertensi, hingga masalah jantung. Momen puasa sebetulnya menjadi waktu yang baik untuk mengistirahatkan organ tubuh.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi berpesan, jangan sampai manfaat kesehatan dari berpuasa tidak didapat dengan kebiasaan kalap saat berbuka.
“Iya jadi berpuasa itu kan sebenarnya upaya itu, yang kita tahu manfaatnya adalah mengistirahatkan organ tubuh kita, yang kita berharap justru menyehatkan kembali,” ungkap dr Nadia kepada detikcom saat ditemui di Gedung Transmedia, Selasa (25/2/2025).
“Sekali lagi, bahwa sesuatu yang berlebihan, termasuk saat berbuka puasa, itu pasti akan memberikan dampak negatif kepada kita, jadi jangan kemudian seperti balas dendam,” sambungnya.
dr Nadia berpesan untuk tetap memerhatikan konsumsi menu berbuka di batas atau kadar gula, garam dan lemak (GGL) yang baik. “Jangan berbuka berarti bebas merdeka, makan semuanya,” sorot dr Nadia.
Imbau Cek Kesehatan Gratis
dr Nadia mengimbau publik untuk segera melakukan cek kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sudah mendapatkan tiket di SATU SEHAT, bertepatan dengan hari ulang tahun.
Pemeriksaan kesehatan sebelum puasa bisa sekaligus memastikan risiko atau kondisi masing-masing orang sebelum berpuasa.
“Misalnya apakah kita sudah darah tinggi, atau kita sudah pre diabetes, ya kan, atau kemudian kita gejala-gejala kolesterol tinggi, kita tahu dengan puasa kita bisa kendalikan perilaku,” tandas dr Nadia.
“Ada nih beberapa hari lagi, datangi ramai-ramai puskesmas, jadi pada saat puasa kita lakukan perubahan perilaku sehingga kita sehat di akhir puasa,” pungkasnya.
(naf/kna)