Sejarah Sidang Isbat: Perjalanan Panjang Satukan Umat dalam Menentukan Awal Bulan Hijriah – Page 3

Sejarah Sidang Isbat: Perjalanan Panjang Satukan Umat dalam Menentukan Awal Bulan Hijriah – Page 3

Sidang Isbat pertama kali diadakan sekitar dekade 1950-an, meskipun beberapa sumber menyebutkan tahun 1962 sebagai tahun permulaannya. Awalnya, sidang ini masih sederhana dan didasarkan pada fatwa ulama.

Pada tahun 1972, pemerintah membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) di bawah Kemenag. BHR bertugas memberikan data dan informasi terkait awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, menggunakan metode hisab dan rukyat.

Tujuan pembentukan BHR adalah untuk menyeragamkan penentuan awal bulan Hijriah di seluruh Indonesia. BHR memberikan rekomendasi kepada Menteri Agama yang kemudian diputuskan melalui sidang isbat.

“Sidang isbat, hisab dan rukyat merupakan wujud kehadiran negara dalam memberikan layanan keagamaan kepada masyarakat. Sebagai bentuk layanan keagamaan kepada masyarakat, pembiayaan merupakan konsekuensi logis yang tidak mungkin dihindari, sebagaimana layanan pendidikan atau kesehatan,” kata dia.