Berawal Permasalahan Anak, Pengusaha RHU Mengamuk di SMA Gloria 2 Surabaya

Berawal Permasalahan Anak, Pengusaha RHU Mengamuk di SMA Gloria 2 Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Beredar di media sosial video seorang pengusaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU) yang mengamuk di depan SMA Gloria 2 Surabaya. Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, permasalahan awal bermula dari pertandingan basket di Ciputra World Mall pada Minggu (20/10/2024).

Dalam video berdurasi 28 detik yang diunggah akun @anakcitahati, tampak potongan video yg memperlihatkan seorang pria berkemeja putih menyuruh seorang remaja untuk duduk berlutut. “Lungguho, lungguho,” teriak pria tersebut dalam video yang dilihat beritajatim.com, Rabu (23/10/2024).

Perintah itu pun diikuti oleh remaja yang bercelana abu-abu dan berkemeja putih. Diawal video tertulis,”Tolong diviralkan gaes, anak Cita Hati ga pantes begini, gw bilangin ya, sadar diri loh malu2 kan Sekolah Cita Hati”. Namun, video tersebut kini sudah tidak tersedia postingan @anakcitahati.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu buntut dari pertandingan Basket three on three di Ciputra World. Salah satu pemain yang merupakan siswa Cita Hati (CH) berinisial AL diolok-olok oleh siswa SMA Gloria 2 Surabaya, berinisial EN. Dari pertandingan itu, tim AL kalah. Selain kalah, AL juga diolok-olok.

“Pas pertandingan final hari Minggu kemarin timnya anak CH kalah, terus diejek katanya rambutnya kayak anjing pudel,” ujar sumber yang menolak identitasnya dipublikasikan.

Sementara itu, dari sumber beritajatim.com yang lain, kejadian orangtua AL berinisial IV mendatangi SMA Gloria 2 keesokan pada Senin, 21 Oktober 2024. Tujuannya untuk menuntut permintaan maaf dari EN. IV datang bersama dengan sejumlah orang preman. Ia meminta agar EN bersujud dan meminta maaf.

“Benar mas, kejadiannya kemarin sore di depan sekolah. Waktu itu bukan saya yang piket. Informasi yang saya dapatkan, kejadian salah paham saja antara siswa dari sekolah Cita Hati dan sekolah sini (SMAK Gloria 2),” kata salah satu pegawai yang enggan namanya disebutkan.

Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bakti menyebut bahwa peristiwa yang terjadi di depan SMAK Gloria 2 Surabaya itu hanya cekcok.

“Untuk kejadian penganiayaan di SMA Gloria (SMAK Gloria 2) nggak ada. Memang ada percekcokan siswa di medsos, tapi sudah diselesaikan dengan pihak sekolah dan para orangtua. Untuk perkelahian fisik nggak ada,” terang Aspul Bakti. [ang/suf]