Surabaya (beritajatim.com) – Pasca terjadinya keributan pada Senin (21/10/2024) kemarin, SMA Gloria 2 berkomitmen menempuh jalur hukum. Komitmen itu dituangkan dalam surat edaran bernomor 506/SMAKG2/S.6/X/24.
Surat bernomor 506/SMAKG2/S.6/X/24 itu dikeluarkan pada Selasa (22/10/2024) dan ditandatangani oleh Kepala SMA Kristen Gloria 2, Deborah Indriati. Dalam surat itu, tertuang 3 butir pemberitahuan sebagai bentuk respon keributan yang terjadi akibat pria berinisial IV salah satu pengusaha RHU Surabaya marah karena permasalahan anaknya. Tiga poin itu antara lain;
1. Sekolah turut prihatin dan sangat menyayangkan tindakan kekerasan secara sepihak terhadap murid dan guru Sekolah Kristen Gloria.
2. Sekolah akan menindaklanjuti dengan cara melaporkan kepada pihak yang berwajib dan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik dan benar.
3. Sekolah akan terus berupaya menjaga keamanan dan perlindungan bagi siswa-siswi dan guru-guru di Sekolah Kristen Gloria demi kelancaran proses belajar-mengajar.
Robi Dharmawan, salah satu guru SMA Gloria 2 membenarkan isi surat edaran itu.
“Sikap kami seperti yang di surat edaran tersebut. Surat itu ditujukan untuk wali murid siswa, dan untuk selebihnya saya tidak bisa berkomentar,” ujarnya saat ditemui di halaman sekolah, Rabu (23/10/2024) sore.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan tim kuasa hukumnya untuk membahas kasus kekerasan yang dialami siswa dan guru di sana.
“Ini masih dibahas dengan kuasa hukum, nanti kami akan berikan rilis,” pungkasnya.
Pantauan beritajatim.com di lokasi, tampak dua anggota kepolisian dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya berada di SMA Gloria Surabaya. Selain itu, tampak beberapa anggota kepolisian juga berjaga di lokasi.
Sebelumnya, Keributan di SMA Gloria 2 pada Senin (21/10/2024) kemarin sempat viral di media sosial. Dari rekaman video yang beredar, tampak IV salah satu Pengusaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU) melakukan tendangan ke EN.
“Untuk kejadian penganiayaan di SMA Gloria (SMAK Gloria 2) nggak ada,” kata Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bakti.
Namun, Aspul mengakui bahwa ada percekcokan di SMA Gloria 2 dan viral di media sosial. Namun, oleh pihak sekolah sudah melakukan mediasi antar para orang tua.
“Memang ada percekcokan siswa di medsos, tapi sudah diselesaikan dengan pihak sekolah dan para orangtua. Untuk perkelahian fisik nggak ada,” imbuhnya. (ang/ian)
