Surabaya (beritajatim.com) – Maling sepeda yang tewas dimassa oleh warga Manyar Kertoarjo, Senin (04/11/2024) ternyata warga Sukolilo.
Pria berinisial MA (40) itu tewas dalam kondisi tangan terikat dibelakang. Kapolsek Mulyorejo Kompol Aspul Bakti mengatakan, pihaknya masih memeriksa 2 saksi atas kejadian ini. Salah satu saksi yang diperiksa adalah pemilik sepeda yang dicuri oleh MA.
“Jumlah pastinya saya tanyakan ke Reskrim dulu ya. Sementara ini baru 2 (saksi yang sudah dimintai keterangan), salah satunya pemilik barang,” kata Aspul Bakti.
Sementara itu, Fahmi Amrullah, pemilik sepeda yang hendak dicuri membenarkan dirinya sudah diperiksa oleh Unit Reskrim Polsek Mulyorejo. Dalam hasil pemeriksaan, Fahmi diketahui sempat membawa parang untuk menakut-nakuti pelaku.
“Saya berani dipanggil lagi kalau ada luka dari sabetan pedang. Itu saya gunakan hanya untuk menakut-nakuti,” katanya.
Diketahui, Tewasnya MA bermula ketika Fahmi menjadi korban pencurian dua hari lalu. Ia kehilangan sepeda angin dan 4 tabung elpiji. Ia lantas berinisiatif berjaga di tempatnya. Ia lantas melihat MA membawa kabur sepeda angin yang berada di teras Panti Asuhan Maslahatul Ummah.
“Saat tahu, saya langsung teriaki maling. Sepeda angin sudah di luar pagar, sepeda itu langsung dilempar sama pelaku,” ungkapnya.
Ketika memergoki aksi pencurian MA, Fahmi yang kelewat geram mengaku langsung melakukan pengejaran menggunakan parang, setelah ia berteriak untuk mengundang perhatian warga lain.
“Pedang itu saya buat untuk menakut-nakuti saja. Pelaku badannya besar, saya sendiri sebetulnya takut. Saya kejar sambil teriak maling,” lanjutnya.
Saat mengejar MA, ia mengaku sendirian. Ia lari sekitar satu kilometer. Kemudian baru ada warga di jalan tembusan ke arah perumahan. Saat dikejar Fahmi itu MA sempat mengambil sepeda angin yang diduga digunakan sebagai sarana untuk kabur.
“Dia (pelaku) mungkin kecapekan lari sampai ambil sepeda angin buat kabur. Tapi gak lama ada warga lain yang datang dan langsung menangkapnya,” pungkasnya. (ang/ted)
