Jakarta –
Cek kesehatan gratis (CKG) untuk seluruh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari Program Presiden Prabowo Subianto sudah mulai dilaksanakan sejak Senin, (10/2), di seluruh Puskesmas di Indonesia.
Program ini menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir, balita, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof dr Dante Saksono Harbuwono menegaskan program ini tak hanya untuk pemeriksaan kesehatan, tetapi juga bertujuan mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit dan perubahan gaya hidup sehat.
“Banyak penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung yang bisa dicegah jika diketahui sejak dini. Melalui cek kesehatan gratis ini, masyarakat dapat memahami kondisi tubuhnya lebih awal, sehingga langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan,” jelas Wamenkes, dikutip dari laman Kemenkes RI.
dr Dante juga mengingatkan bahwa pemeriksaan ini tidak hanya untuk fisik, tetapi juga kesehatan mental. Berdasarkan evaluasi Kementerian Kesehatan, 34,6 persen remaja mengalami penurunan kesehatan mental, sehingga skrining kesehatan mental turut dimasukkan dalam layanan ini.
“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kita ingin memastikan masyarakat Indonesia sehat secara jasmani dan rohani,” tambahnya.
Ia juga menambahkan Masyarakat yang berulang tahun pada Januari dan Februari masih bisa mendapatkan layanan ini hingga 30 April 2025, dengan kemudahan pendaftaran melalui SATUSEHAT Mobile.
“Dengan pemeriksaan gratis ini, kita tidak hanya membantu masyarakat menjaga kesehatan, tetapi juga mengurangi angka perawatan di rumah sakit dan menurunkan beban pembiayaan kesehatan oleh BPJS. Semakin dini penyakit terdeteksi, semakin mudah ditangani,” jelas Wamenkes.
Merujuk pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, secara nasional, prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 1,4 persen. Adapun prevalensi depresi paling tinggi ada pada kelompok anak muda berusia 15-24 tahun, yaitu sekitar 2 persen.
(suc/kna)