DPRD Surabaya Dorong Pembangunan SDM di Tambak Wedi

DPRD Surabaya Dorong Pembangunan SDM di Tambak Wedi

Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Muhammad Saifuddin, menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama dalam Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) Tambak Wedi periode 2025. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur fisik.

“Pak Lurah Tambak Wedi dan saya sepakat bahwa pembangunan tidak hanya sekadar membangun fisik-nya saja, tapi juga bagaimana membangun SDM-nya,” ujar Saifuddin pada Kamis (19/12/2024).

Saifuddin menilai peningkatan kualitas SDM menjadi kunci utama dalam memajukan wilayah secara berkelanjutan. Program seperti pelatihan keterampilan dan pemberdayaan masyarakat dinilai penting untuk meningkatkan taraf hidup warga.

“Selain pembangunan fisik, kita juga harus memperhatikan pembangunan non-fisik. Misal program-program pemberdayaan masyarakat dan pelatihan-pelatihan kerja,” jelas politisi Partai Demokrat tersebut.

Dalam diskusi tersebut, Saifuddin turut mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal di Tambak Wedi. Menurutnya, pengelolaan potensi ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Saifuddin juga menyoroti ide pengembangan kawasan wisata, khususnya di wilayah RW 04. Ia melihat potensi besar untuk menjadikan wilayah ini sebagai destinasi wisata mangrove yang dapat menarik wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.

“RW 04 saya rasa memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata mangrove, mirip dengan yang sudah ada di Rungkut Surabaya Timur,” tuturnya.

Selain itu, ia mengusulkan pengelolaan area sekitar Jembatan Suramadu agar lebih optimal. Saat ini, kawasan tersebut masih didominasi oleh pedagang kaki lima (PKL). Saifuddin mengusulkan transformasi kawasan ini menjadi ruang publik yang menyerupai Taman Surabaya dengan konsep berbeda.

“Kita perlu berdiskusi lebih lanjut untuk mengubah kawasan ini menjadi seperti Taman Surabaya, namun dengan konsep yang berbeda,” lanjutnya.

Warga Tambak Wedi menyambut baik usulan ini. Mereka berharap pengelolaan kawasan wisata melibatkan masyarakat setempat, baik sebagai pengelola maupun pelaku usaha.

“Dengan adanya tempat wisata di Tambak Wedi, PKL bisa dikelola dengan lebih baik pula. Warga Tambak Wedi sendiri yang akan dilibatkan dalam pengelolaan, baik itu sebagai pengelola parkir maupun penjual produk-produk UMKM atau home industry,” kata Saifuddin.

Lurah Tambak Wedi, H. Matlilla, juga menyatakan komitmennya untuk mengakomodasi berbagai usulan, dengan prioritas pada wilayah yang paling membutuhkan pembangunan. Ia memastikan perencanaan pembangunan kota periode 2025-2026 akan memperhatikan pemerataan anggaran.

“Kami berharap kebutuhan masyarakat di Tambak Wedi dapat terakomodasi dengan baik dalam perencanaan pembangunan kota,” pungkas Saifuddin. [asg/beq]