Gus Qowim Hadiri Refleksi Akhir Tahun Pemuda se-Kota Kediri

Gus Qowim Hadiri Refleksi Akhir Tahun Pemuda se-Kota Kediri

Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri menggelar refleksi akhir tahun pemuda Se-Kota Kediri. Acara mengambil tema Kolaborasi Pemuda dan Pemerintah : Inovasi dan Sinergi Menuju Kediri Mapan dan Berdaya Saing.

Mengambil tempat di Kantor BKPSDM. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus dan Calon Wakil Wali Kota Kediri terpilih KH. Qowimuddin Thoha (Gus Qowim).

Ketua KNPI Kota Kediri, Mujidul Ibad mengatakan bila dalam refleksi selama periode satu tahun 2024 masih banyak kekurangan dan akan dilakukan pembenahan dan peningkatan agar organisasi bisa menciptakan pemuda yang lebih optimal.

Menurut Ibad, bila seluruh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang hampir mencapai 50 dengan berbagai macam latar belakang tersebut bisa bersatu maka bisa membuat kesejahteraan dan pembangunan di Kota Kediri

“Jadi kami sengaja mengundang sejumlah OPD, harapannya kedepan biar bisa berkolaborasi untuk meningkatkan sejumlah UMKM, dan entrepreneur muda,” katanya, pada Senin 23 Desember 2024.

Apalagi, secara tidak langsung kontribusi dari berbagai OKP tersebut bisa melahirkan para pemimpin, entrepreneur, dan pemuda yang solutif untuk bisa terjun di masyarakat dalam mengambil peran.

Berbagai pelatihan pun telah dilaksanakan, sebut saja pelatihan untuk digital marketing, desain produk dan foto dengan peserta UMKM se-Kota Kediri, pelatihan pembuatan minyak wangi dan masih banyak lagi dengan harapan bisa memupuk jiwa wirausaha bagi para pemuda.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus yang turut hadir mengapresiasi langkah yang diambil KNPI Kota Kediri sebab memiliki peran untuk membawahi organisasi pemuda.

Disinggung terkait Perda Kepemudaan, Kak Edo sapaanya menyebut bila hal tersebut melalui mekanisme pembahasan setelah diajukan.

“Bukan pembahasan di perdanya, namun pembahasan apakah perda tersebut bisa diterima untuk diajukan menjadi perda atau tidak. Kan melalui mekanisme yang ada baik di eksekutif maupun di legislatifnya. Harapannya adalah tentunya kalau itu menjadikan kebaikan ya kenapa tidak,” pungkasnya. [nm/kun]