Jakarta –
Pesinetron Glenn Alinskie dirawat di rumah sakit karena mengalami hipertrofi turbinat. Kondisi ini membuat dirinya mengalami masalah pernapasan, sering terkena infeksi, hingga beberapa kali mimisan.
Ia kemudian menjalani operasi dengan dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT). Meski akhirnya kondisinya sudah jauh membaik, Glenn sempat mengalami hidung tersumbat berkepanjangan hingga terus berair. Hal ini bahkan terus mengganggu tidurnya.
“Hipertrofi turbinat membuat saya lebih sulit bernapas melalui hidung. Mulut kering saat bangun tidur, yang terjadi ketika saya tidur dengan mulut terbuka karena saya tidak dapat bernapas melalui hidung,” cerita Glenn dalam akun Instagram pribadinya, seperti dilihat detikcom Sabtu (25/1/2025).
Pria 36 tahun itu menyebut tindakan yang dijalaninya di RS merupakan minimal invasif dengan tambahan laser. Apa itu hipertrofi turbinat?
Turbinat hidung adalah saluran panjang dan sempit yang membantu menghangatkan dan melembapkan udara saat masuk ke hidung. Turbinat juga disebut konka nasalis. Jika turbinat terlalu besar, turbinat dapat menghalangi aliran udara. Dokter menyebut kondisi ini hipertrofi turbinat. Hal ini yang kemudian menyebabkan masalah pernapasan, infeksi yang sering terjadi, dan mimisan.
Sebagian orang memiliki tiga turbinat, sementara yang lain memiliki empat turbinat. Kebanyakan orang memiliki turbinat superior, medius, dan inferior. Pembesaran turbinat inferior dan medius paling sering menyebabkan hipertrofi turbinat.
Hipertrofi turbinat membuat seseorang lebih sulit bernapas melalui hidung, seperti yang dialami Glenn Alinskie. Beberapa gejala tambahan meliputi:
perubahan indra penciumanmulut kering saat bangun tidurtidak dapat bernapas melalui hidungtekanan di dahinyeri wajah ringanhidung tersumbat berkepanjanganhidung berairmendengkur
Gejala hipertrofi turbinat sangat mirip dengan gejala flu yang tampaknya tidak kunjung sembuh.
Hipertrofi turbinat juga dikaitkan dengan kondisi yang disebut deviasi septum. Kedua kondisi tersebut menghasilkan gejala yang mirip.
Deviasi septum terjadi saat garis tulang rawan di antara lubang hidung tidak lurus dan menghalangi aliran udara. Meskipun kebanyakan orang tidak memiliki septum hidung lurus sempurna, septum yang sangat menyimpang atau bengkok dapat menghalangi jalan napas dan membuat seseorang merasa tidak dapat bernapas.
Dokter mungkin harus meminta pemindaian pencitraan khusus, seperti pemindaian tomografi terkomputasi (CT), untuk mengidentifikasi apakah masalahnya adalah hipertrofi turbinat atau deviasi septum. Kedua kondisi tersebut juga dapat terjadi secara bersamaan.
Apa Pemicunya?
Hipertrofi turbinat dapat bersifat akut atau kronis. Beberapa penyebab paling umum dari kondisi ini meliputi:
peradangan sinus kronisiritasi lingkunganalergi musiman
Masing-masing kondisi ini dapat menyebabkan tulang itu sendiri atau jaringan lunak turbinat membesar dan membengkak. Banyak orang dengan hipertrofi turbinat memiliki riwayat keluarga rinitis alergi.
(naf/naf)