Pasuruan (beritajatim.com) – Setelah beberapa bulan dilakukan pengerjaan, trotoar yang berada di sepanjang jalan Wachid Hasyim akhirnya rampung. Namun pengerjaan proyek trotoar ini banyak dikeluhkan oleh warga.
Keluhan warga kemudian direspon oleh Komisi III DPRD Kota Pasuruan dengan cara melakukan sidak di beberapa lokasi. Wakil Komisi III, Muhammad Munif mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat banyak keluhan dari masyarakat.
“Setelah dilakukan perbaikan trotoar, banyak warga yang mengeluhkan banjir akibat pembangunan dan gorong-gorong yang mampet. Setelah kami lakukan sidak ternyata benar dalam pengerjaannya tidak sesuai,” jelas Munif.
Politisi dari Partai Golkar tersebut juga menyayangkan pengerjaan trotoar yang menghabiskan anggaran sebanyak Rp 8,241 milyar tersebut dikerjakan secara asal-asalan. Sehingga dirinya meminta kepada pelaksana untuk melakukan perbaikan.
Munif juga menjelaskan bahwa dalam pengerjaan trotoar ini sudah selesai dan diserahkan pada 20 Desember lalu. Namun masih ada enam bulan proses pemeliharaan yang harus dilakukan.
“Kami harap dalam masa waktu pemeliharaan ini pelaksana agar memperhatikan proses pengerjaan. Gak cuman jalan, tapi lampu PJU yang juga baru, pemasangannya belum sempurna sehingga membahayakan masyarakat yang berjalan,” lanjutnya.
Kekecewaannya ini kemudian menjadi perhatian khusus sehingga setelah awal tahun nanti, pihaknya akan melakukan sidak kembali. Sehingga tidak ada masyarakat yang terjatuh akibat jalan bergelombang atau mengelupas.
Komisi III DPRD Kota Pasuruan tak hanya melakukan sidak di sepanjang jalan Wachid Hasyim. Melainkan juga melakukan sidak di jalan KH. Mas Mansyur yang menelan anggaran Rp 7,904 miliar. (ada/but)
