Ngawi (beritajatim.com)– Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Ngawi mendatangi PT GFT untuk merespons keluhan warga terkait dampak operasional proyek pabrik tersebut. Keluhan utamanya meliputi ceceran lumpur dan tanah di jalan raya yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Kabid Lalu Lintas Dishub Ngawi, Tituk Prihatiningtyas, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan monitoring harian terhadap proyek ini. Sebelumnya, ditemukan adanya penumpukan material dan lumpur di jalan raya. Namun, pihak PT GFT telah melakukan perbaikan seperti:
1. Penyediaan Washing Bay: PT GFT telah mendatangkan alat pencuci ban kendaraan dari Demak untuk meminimalisir lumpur yang terbawa kendaraan proyek. Alat ini diharapkan dapat beroperasi maksimal dalam beberapa hari ke depan.
2. Pengecoran Jalan Keluar Pabrik: Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir ceceran tanah di jalan.
3. Evaluasi Rutin: Dishub dan instansi terkait terus memantau dan mengevaluasi upaya ini demi menjaga keselamatan lalu lintas.
“Kami menekankan pentingnya koordinasi antara instansi dan penyelenggara proyek untuk mengantisipasi risiko kecelakaan lalu lintas di jalur nasional tersebut,” kata Tituk, Senin (6/1/2025).
Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan Satlantas Polres Ngawi, IPTU Prinanto, menyebutkan bahwa PT GFT telah memenuhi beberapa aspek perizinan seperti AMDAL dan fasilitas rambu-rambu lalu lintas. Namun, ia menyoroti beberapa poin yang perlu ditingkatkan, yaitu:
1. CCTV dan Petugas Pengatur Lalu Lintas: Penting untuk memonitor keluar-masuk kendaraan guna mencegah kecelakaan.
2. Pembersihan yang Maksimal: Walau fasilitas pencucian ban sudah ada, perlu ditingkatkan agar tidak ada lagi ceceran lumpur di jalan.
3. Penjadwalan Operasional Kendaraan: Disarankan untuk menghindari operasional kendaraan berat pada jam-jam sibuk seperti pagi hari saat aktivitas masyarakat tinggi.
“Satlantas mencatat beberapa kecelakaan lalu lintas akibat jalan licin yang disebabkan oleh lumpur pada malam hari. Faktor lainnya adalah kurangnya kehati-hatian pengendara di kondisi gelap dan hujan. Untuk mencegah kejadian serupa, pihak pabrik diminta lebih proaktif dalam mengatasi dampak proyek terhadap keselamatan lalu lintas,” kata Prinanto.
Dishub dan Satlantas berharap sinergi dengan pihak proyek dapat terus berjalan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan raya. Upaya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak. [fiq/beq]
