Bekasi: Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) RI Tina Talisa meninjau program pemberdayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
PNM melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), telah menjangkau 400 ribu ibu prasejahtera di wilayah ini dengan memberikan pendampingan, pelatihan, serta akses pembiayaan usaha rumah tangga berskala ultra mikro.
Menurut Tina, program pemberdayaan PNM Mekaar tidak hanya untuk ibu-ibu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga pemberdayaan yang lebih luas bagi anak-anak lewat pendidikan.
Tina melihat sebuah ekosistem yang mendukung peningkatan usaha ibu-ibu melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) sekaligus fasilitas pembelajaran gratis di Ruang Pintar Madani.
Kehadiran Ruang Pintar Madani dinilai sejalan dengan misi Presiden Prabowo menciptakan generasi yang unggul dalam hal intelektual.
“Pendidikan anak-anak harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau ingin menaikkan kesejahteraan keluarga harus lewat pendidikan. Ibunya (lulusan) SMP sederajat, anaknya SMA bahkan kuliah,” kata Tina.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan kehadiran PNM untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat akar rumput dengan membangun semangat keberlanjutan baik dari aspek finansial, intelektual maupun sosial. Apalagi, banyak nasabah PNM Mekaar berada di wilayah Bantargebang yang identik dengan kawasan kumuh sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga banyak potensi yang bisa digali.
“Keberhasilan pemberdayaan PNM bukan hanya dilihat dari jumlah nasabah yang diberi pembiayaan, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat lewat literasi dan inklusi keuangan serta aspek kebermanfaatan sosial. Contohnya masyarakat yang berhasil membuka lapangan kerja bagi tetangganya dari usaha daur ulang di Bantargebang,” ujar Arief.
Bekasi: Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) RI Tina Talisa meninjau program pemberdayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
PNM melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), telah menjangkau 400 ribu ibu prasejahtera di wilayah ini dengan memberikan pendampingan, pelatihan, serta akses pembiayaan usaha rumah tangga berskala ultra mikro.
Menurut Tina, program pemberdayaan PNM Mekaar tidak hanya untuk ibu-ibu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga pemberdayaan yang lebih luas bagi anak-anak lewat pendidikan.
Tina melihat sebuah ekosistem yang mendukung peningkatan usaha ibu-ibu melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) sekaligus fasilitas pembelajaran gratis di Ruang Pintar Madani.
Kehadiran Ruang Pintar Madani dinilai sejalan dengan misi Presiden Prabowo menciptakan generasi yang unggul dalam hal intelektual.
“Pendidikan anak-anak harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau ingin menaikkan kesejahteraan keluarga harus lewat pendidikan. Ibunya (lulusan) SMP sederajat, anaknya SMA bahkan kuliah,” kata Tina.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan kehadiran PNM untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat akar rumput dengan membangun semangat keberlanjutan baik dari aspek finansial, intelektual maupun sosial. Apalagi, banyak nasabah PNM Mekaar berada di wilayah Bantargebang yang identik dengan kawasan kumuh sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga banyak potensi yang bisa digali.
“Keberhasilan pemberdayaan PNM bukan hanya dilihat dari jumlah nasabah yang diberi pembiayaan, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat lewat literasi dan inklusi keuangan serta aspek kebermanfaatan sosial. Contohnya masyarakat yang berhasil membuka lapangan kerja bagi tetangganya dari usaha daur ulang di Bantargebang,” ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(FZN)