Jakarta: Kebakaran hutan telah menjadi masalah global yang menghancurkan jutaan hektare lahan dan menimbulkan kerugian besar bagi manusia, hewan, dan ekosistem.
Contoh nyata adalah kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini yang menghanguskan lebih dari 34.921 hektare lahan, menyebabkan 10 kematian, dan memaksa 179.000 orang mengungsi.
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya memahami faktor-faktor yang dapat memicu kebakaran hutan, yuk simak apa saja.
1. Petir Panas
Petir panas adalah salah satu penyebab alami kebakaran hutan yang paling sering terjadi. Tidak seperti petir dingin yang berlangsung singkat, petir panas memiliki durasi lebih lama dan menghasilkan panas intens yang cukup untuk membakar vegetasi kering.
Di Kanada, misalnya, petir panas menyebabkan sekitar 60% kebakaran hutan setiap tahun di provinsi British Columbia.
Selain itu, kebakaran Bay Area pada 2020 yang menghancurkan 5 juta hektare lahan juga disebabkan oleh badai petir setelah gelombang panas ekstrem.
2. Vegetasi Kering
Kondisi vegetasi yang kering akibat musim panas panjang atau curah hujan rendah membuat hutan menjadi sangat rentan terhadap kebakaran.
Sebagai contoh, pada 2021, California mengalami kenaikan 65% pada jumlah vegetasi kering dalam beberapa bulan, meningkatkan risiko kebakaran besar.
Fenomena serupa terjadi di Australia, di mana curah hujan yang rendah dan suhu panas ekstrem menciptakan kondisi ideal untuk kebakaran, seperti krisis bushfire tahun 2019 yang membakar 11 juta hektare lahan.
3. Peralatan Listrik dan Kabel Terbuka
Kabel listrik yang putus atau mengalami kerusakan dapat menghasilkan percikan api yang memulai kebakaran, terutama di daerah berhutan yang kering.
Kebakaran ini sering kali diperburuk oleh angin kencang, seperti yang terlihat dalam beberapa insiden kebakaran hutan di Amerika Serikat.
4. Kegiatan Pertanian
Beberapa kebakaran dimulai dari praktik pembakaran lahan pertanian untuk membuka tanah baru.
Ketika tidak dikontrol dengan baik, api dapat meluas ke area hutan yang berdekatan, sering kali menyebabkan kerugian ekosistem yang signifikan. Hal ini menjadi masalah besar di Asia Tenggara.
5. Peningkatan Suhu Global
Perubahan iklim memperburuk risiko kebakaran hutan dengan meningkatkan suhu global dan mengurangi curah hujan.
Dengan setiap kenaikan 1°C suhu, frekuensi sambaran petir meningkat sekitar 12%, memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan. Perubahan iklim juga membuat musim kebakaran menjadi lebih panjang dan lebih intens.
6. Kegagalan Mesin dan Kendaraan
Kendaraan atau mesin yang mengeluarkan percikan api saat berada di dekat vegetasi kering dapat memicu kebakaran.
Kegagalan peralatan seperti gergaji mesin atau kendaraan berat sering dikaitkan dengan insiden ini.
7. Aktivitas Api Terbuka
Api unggun, kembang api, atau pembakaran sampah yang tidak diawasi dengan benar dapat dengan mudah menyulut kebakaran hutan, terutama di musim kemarau.
Data menunjukkan bahwa sekitar 85% kebakaran hutan di Amerika Utara disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk api unggun dan pembakaran debris.
8. Sambaran Api dari Letusan Gunung Berapi
Di beberapa wilayah, letusan gunung berapi dapat menghasilkan aliran lava atau abu panas yang memicu kebakaran hutan di sekitarnya. Fenomena ini, meskipun jarang, dapat menyebabkan kerusakan besar dalam waktu singkat.
Mencegah kebakaran hutan membutuhkan pemahaman mendalam tentang penyebabnya dan upaya mitigasi yang terkoordinasi.
Tragedi kebakaran di Los Angeles pada Januari 2025 menekankan pentingnya langkah konkret seperti program adaptasi iklim, regulasi pembakaran lahan, dan peningkatan sistem respons darurat.
Dengan tindakan yang tepat, risiko kerusakan besar akibat kebakaran hutan dapat diminimalkan.
Baca Juga:
Kobaran Api Makin Besar, 100 Ribu Orang di Los Angeles Mengungsi
Jakarta: Kebakaran hutan telah menjadi masalah global yang menghancurkan jutaan hektare lahan dan menimbulkan kerugian besar bagi manusia, hewan, dan ekosistem.
Contoh nyata adalah kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini yang menghanguskan lebih dari 34.921 hektare lahan, menyebabkan 10 kematian, dan memaksa 179.000 orang mengungsi.
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya memahami faktor-faktor yang dapat memicu kebakaran hutan, yuk simak apa saja.
1. Petir Panas
Petir panas adalah salah satu penyebab alami kebakaran hutan yang paling sering terjadi. Tidak seperti petir dingin yang berlangsung singkat, petir panas memiliki durasi lebih lama dan menghasilkan panas intens yang cukup untuk membakar vegetasi kering.
Di Kanada, misalnya, petir panas menyebabkan sekitar 60% kebakaran hutan setiap tahun di provinsi British Columbia.
Selain itu, kebakaran Bay Area pada 2020 yang menghancurkan 5 juta hektare lahan juga disebabkan oleh badai petir setelah gelombang panas ekstrem.
2. Vegetasi Kering
Kondisi vegetasi yang kering akibat musim panas panjang atau curah hujan rendah membuat hutan menjadi sangat rentan terhadap kebakaran.
Sebagai contoh, pada 2021, California mengalami kenaikan 65% pada jumlah vegetasi kering dalam beberapa bulan, meningkatkan risiko kebakaran besar.
Fenomena serupa terjadi di Australia, di mana curah hujan yang rendah dan suhu panas ekstrem menciptakan kondisi ideal untuk kebakaran, seperti krisis bushfire tahun 2019 yang membakar 11 juta hektare lahan.
3. Peralatan Listrik dan Kabel Terbuka
Kabel listrik yang putus atau mengalami kerusakan dapat menghasilkan percikan api yang memulai kebakaran, terutama di daerah berhutan yang kering.
Kebakaran ini sering kali diperburuk oleh angin kencang, seperti yang terlihat dalam beberapa insiden kebakaran hutan di Amerika Serikat.
4. Kegiatan Pertanian
Beberapa kebakaran dimulai dari praktik pembakaran lahan pertanian untuk membuka tanah baru.
Ketika tidak dikontrol dengan baik, api dapat meluas ke area hutan yang berdekatan, sering kali menyebabkan kerugian ekosistem yang signifikan. Hal ini menjadi masalah besar di Asia Tenggara.
5. Peningkatan Suhu Global
Perubahan iklim memperburuk risiko kebakaran hutan dengan meningkatkan suhu global dan mengurangi curah hujan.
Dengan setiap kenaikan 1°C suhu, frekuensi sambaran petir meningkat sekitar 12%, memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan. Perubahan iklim juga membuat musim kebakaran menjadi lebih panjang dan lebih intens.
6. Kegagalan Mesin dan Kendaraan
Kendaraan atau mesin yang mengeluarkan percikan api saat berada di dekat vegetasi kering dapat memicu kebakaran.
Kegagalan peralatan seperti gergaji mesin atau kendaraan berat sering dikaitkan dengan insiden ini.
7. Aktivitas Api Terbuka
Api unggun, kembang api, atau pembakaran sampah yang tidak diawasi dengan benar dapat dengan mudah menyulut kebakaran hutan, terutama di musim kemarau.
Data menunjukkan bahwa sekitar 85% kebakaran hutan di Amerika Utara disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk api unggun dan pembakaran debris.
8. Sambaran Api dari Letusan Gunung Berapi
Di beberapa wilayah, letusan gunung berapi dapat menghasilkan aliran lava atau abu panas yang memicu kebakaran hutan di sekitarnya. Fenomena ini, meskipun jarang, dapat menyebabkan kerusakan besar dalam waktu singkat.
Mencegah kebakaran hutan membutuhkan pemahaman mendalam tentang penyebabnya dan upaya mitigasi yang terkoordinasi.
Tragedi kebakaran di Los Angeles pada Januari 2025 menekankan pentingnya langkah konkret seperti program adaptasi iklim, regulasi pembakaran lahan, dan peningkatan sistem respons darurat.
Dengan tindakan yang tepat, risiko kerusakan besar akibat kebakaran hutan dapat diminimalkan.
Baca Juga:
Kobaran Api Makin Besar, 100 Ribu Orang di Los Angeles Mengungsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(WAN)